Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sudah siap dengan semua resiko beraktivitas di Twitter.
"Harus makin aktif (di Twitter) dan siap menerima resiko atas apa yang di tweet-kan. Ini adalah bentuk komunikasi saya dengan rakyat," kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Setelah kasus cuitan kontroversial, Fahri mendapat saran agar berhenti menyampaikan pikiran lewat Twiter.
Fahri mengatakan hidup di dalam bangsa yang menganut demokrasi harus saling memberikan kritik. Ketika kritik disambut dengan berbagai perspektif, harus tetap diterima dengan baik.
"Rakyat demokrasi adalah rakyat yang cerewet. Kecerewetan itu mendewasakan kita. Suami istri, kalau istri cerewet itu makin bagus, baik jiwa raganya," tutur dia.
Cuitan Fahri pada 24 Januari 2017 menjadi polemik.
Perwakilan buruh migran dari Hongkong yang tergabung dalam Lingkaran Aku Cinta Indonesia sampai datang ke DPR untuk melaporkan Fahri ke Mahkamah Kehormatan Dewan pada Senin (30/1/2017). Pangkal kasusnya, cuitan Fahri di Twitter, @fahrihamzah: "anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela..."
Buruh migran tersinggung dengan kalimat yang dianggap menghina martabat buruh di luar negeri.
Setelah cuitan jadi polemik, Fahri kemudian menghapusnya. Tapi, itu tidak membuat komunitas buruh mereda emosinya. Mereka menuntut Mahkamah Kehormatan Dewan memberhentikan Fahri dari posisi ketua tim pengawas tenaga kerja Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
-
Publik Meledak, Buntut Fahri Hamzah Usul Pajak Rumah Tapak Dinaikkan
-
Seruan Keras Syahganda Nainggolan: Copot Maruarar Sirait, Ganti dengan Fahri Hamzah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru