Suara.com - Tak hanya di Amerika Serikat, demonstrasi menentang perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk melarang warga dari tujuh negara yang mayoritas warganya Muslim pergi ke AS selama 90 hari, kemudian berhenti menerima pengungsi selama 120 hari dan tanpa batas waktu mencegah pengungsi dari Suriah, juga terjadi di berbagai negara. Indonesia salah satunya.
Sama seperti demonstrasi di AS, peserta demonstrasi umumnya anak-anak muda.
Pagi tadi, kelompok pemuda yang mengatasnamakan Front Perjuangan Rakyat berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat. Mereka berkumpul untuk membuat aksi protes terhadap Trump.
Selain berorasi, mereka juga membentangkan spanduk dan poster-poster bertuliskan Mengecam Politik Deportasi, Rasisme dan Tembok Diskriminasi Donald Trump. Poster yang mereka bawa, antara lain bertuliskan No Ban! No Wall! No Bigotry, Jokowi Harus Melindungi WNI Yang Ditahan dan Terancam Deportasi di AS.
Koordinator aksi Rudi HB Daman menuntut perintah eksekutif Trump dicabut.
"Cabut segera keputusan eksekutif (keputusan Presiden) Donald Trump yang diskriminatif, anti imigran dan sentimen anti muslim. Cabut segera kebijakan yang melanjutkan pembangunan tembok perbatasan AS-Mexico, hentikan segala bentuk diskriminasi terhadap pengungsi dan imigran yang dilakukan pemerintah AS," kata dia.
Presiden Joko Widodo juga diminta tidka tinggal diam. Jokowi harus memberikan perlindungan terhadap WNI, khususnya umat Islam, yang terancam kebijakan Trump.
"Pemerintah harus bertanggungjawab memberikan perlindungan bagi WNI di AS, seperti halnya buruh migran Indonesia di berbagai negara," ujar dia.
Rudi juga menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk ikut memberikan solidaritas terhadap warga muslim yang menjadi korban kebijakan Trump.
Tag
Berita Terkait
-
Buntut Dokumenter Kontroversial, Trump Tuntut BBC Ganti Rugi Miliaran Dolar
-
Film Terbaru Tom Cruise Dikabarkan Batal Produksi, Ini Alasannya
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Isu Kesepakatan AS-Indonesia Batal Imbas Langgar Janji, Kemenko Perekonomian Klarifikasi
-
Donald Trump Mau 'Cawe-cawe' The Fed: Jangan Mematikan Pertumbuhan!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana