Suara.com - Lembaga Media Survei Nasional merilis hasil survei elektabilitas kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022, hari ini.
Hasil survei menyebutkan tingkat elektabilitas pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat meningkat menjadi 29,8 persen. Posisi kedua diduduki pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan elektabilitas 27,8 persen. Posisi terakhir pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dengan elektabilitas 26,1 persen. Sebanyak 16,3 persen responden yang disurvei menyatakan tidak menentukan pilihan.
"Terjadi saling salip elektabilitas antar kandidat. Sulit untuk menentukan pemenang absolut dengan beda elektabilitas masih dalam batas margin of error," ujar Direktur Riset Median Sudarto dalam jumpa pers bertajuk Saling Salip di Detik akhir Pilkada DKI, Rumitnya Menebak Pemenang Pilkada DKI, di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (6/2/2017).
Sudarto membandingkan hasil survei yang dilakukan pada November 2016. Ketika itu, posisi pertama pasangan Agus-Sylviana dengan elektabilitas 29,6 persen, posisi kedua Ahok-Djarot mendapatkan elektabilitas sebesar 26,6 persen, dan Anies-Sandiaga di posisi terakhir, 26,4 persen.
Sudarto kemudian menjelaskan alasan dukungan terhadap Agus-Sylviana menurun di detik-detik akhir pilkada. Itu terjadi karena muncul dua kasus dugaan korupsi. Yakni, kasus pembangunan Masjid Al Fauz di kantor wali kota Jakarta Pusat dan kasus dana hibah Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta. Dalam dua kasus ini, Sylviana menjadi saksi.
"Ada dua dugaan korupsi bansos dan masjid (Al Fauz) disosialisasi. Masyarakat menerima dan masuk ke benak mereka dan performa debat yang kurang baik, ini faktor menurunnya pasangan Agus-Sylviana," tuturnya.
Menurut Sudarto elektabilitas Ahok-Djarot meningkat karena menurunnya tone negatif tentang mereka.
"Kemudian isu tentang penistaan agama yang mulai surut dibandingkan isu baru yang bermunculan serta performa debat yang baik," kata dia.
Sementara mengenai kenapa elektabilitas Anies-Sandi meningkat, menurut Sudarto karena pasangan ini dipersepsikan positif.
"Kalau Anies Sandi secara konsisten meningkat karena nggak ada isu negatif kepada dia. Ada laporan dugaan korupsi yang dilaporkan ke KPK, tapi nggak sebesar isu dugaan korupsi Sylviana dan masyarakat melihat Anies-Sandiaga tokoh yang mendukung gerakan keislaman dibandingkan Agus-Sylviana," kata dia.
Survei dilakukan pada 29 Januari hingga 2 Februari 2017 dengan sampel 800 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih -3,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun metode dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kotamadya dan gender.
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona