Suara.com - Pendemo di kediaman mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan 11 bus besar dan 2 kopaja. Mereka mengklaim sebagai mahasiswa.
Kasubbag Polres Jakarta Selatan Kompol Purwanta menjelaskan massa membawa spanduk bertuliskan 'Menolak Isu SARA Upaya Adu Domba Rakyat'. Ada spanduk bertuliskan 'Terapkan Nilai-nilai Pancasila kepada Pendidikan'.
Tidak hanya itu, massa juga membagikan selembaran yang isinya sama dengan spanduk-spanduk yang dibawa.
"Massa aksi datang menggunakan 11 Bus besar dan dua Kopaja. Mereka merupakan mahasiswa peserta Jambore Cibubur dan ada sekitar 500 orang," kata Purwanta dalam keterangan tertulis.
Kepolisian pun telah membubarkan massa secara paksa. Sebab, aksi unjuk rasa dilarang dilakukan di rumah seseorang.
"Pukul 14.45 WIB petugas minta massa untuk membubarkan diri. Massa telah bubar, enam bus ke arah Semanggi dan tujuh bus ke arah Jakarta Pusat. Situasi sudah kondusif," jelasnya.
Sementara situasi kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan masih dijaga oleh aparat keamanan. Beberapa anggota Partai Demokrat juga ada di lokasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu