Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan partainya tidak mempermasalahkan surat-menyurat dalam upaya pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo.
Yang terpenting, katanya, pertemuan itu bisa berlangsung dengan agenda membicarakan persoalan pengelolaan bangsa secara bersama. Sebab, dalam mengelola bangsa tidak bisa sendirian dan seorang tokoh saja.
"Kita belum verifikasi ke DPP (soal surat). Tapi tentu yang kami lihat bukan substansi surat itu, tapi bagaimana pesan yang disampaikan oleh negarawan kita, Pak SBY, bahwa semangatnya adalah mengelola bangsa ini untuk bersama, mengelola bangsa ini tidak hanya bisa dijalankan sendiri," kata Didik di DPR, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Dia menambahkan, Yudhoyono juga tidak akan mengintervensi pemerintah soal agenda pertemuan bertemuan ini. Menurutnya, pertemuan tersebut di luar kewenangan SBY sebagai masyarakat biasa.
"Kita tidak ingin mengintervensi ataupun mencampuri urusan yang menjadi urusan pemerintah, karena ini tentu juga bukan kewenangan dari pak SBY. Tapi sebagai warga negara dan mantan birokrat ataupun mantan presiden, tentu semangat beliau ini yang kita tangkap bahwa pentingnya membangun kebersamaan dan membangun partisipasi publik dalam mengelola dan memimpin bangsa ini," kata Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Karenanya, dia berharap tidak hanya Yudhoyono saja yang bisa melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. Namun, seluruh komponen bangsa, serta tokoh-tokoh bangsa lain, yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi untuk membangun bangsa ini.
"Tentu Pak Jokowi yang mengetahui itu (tokoh-tokoh itu) dan Pak Jokowi lah yang bisa menentukan itu secara utuh," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengungkapkan soal pertemuan Joko Widodo dengan sejumlah mantan Presiden dan Wakil Presiden, di antaranya BJ Habibie dan Try Sutrisno. Pratikno menegaskan, pertemuan itu dilakukan atas permintaan tokoh tersebut.
"Beliau-beliau yang mengajukan, yang meminta waktu untuk audiensi. Tentu saja, Presiden sangat gembira menerima masukan," kata Pratikno, di kantornya, Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Lahan Parkir Milik BUMD DKI Disegel karena Ilegal, Pramono Anung Kasih Dukungan: Memang Pantas
-
Paman di Jakarta Timur Tega Perkosa Keponakan Sendiri saat Ditinggal Orang Tua Berdagang
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email