Suara.com - Satpol PP Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menangkap tujuh remaja bergaya "punk" yang mangkal di perempatan jalan, di sejumlah lokasi sebagai usaha menertibkan daerah setempat dari gangguan ketertiban umum.
Kasi Trantib Kecamatan Kota, Bojonegoro Sutardjo, didampingi petugas Sapol PP Pemkab Bojonegoro Budiyono, menjelaskan tujuh remaja punk yang diciduk itu, dua orang di antaranya remaja putri.
"Dua remaja putri punk yang diciduk usianya masih belia berkisar 15-18 tahun," ucapnya, Sabtu (25/2/2017).
Dari hasil identifikasi, kata dia, tujuh remaja punk itu, di antaranya lima remaja asal Rengel, Tuban, sedangkan dua remaja punk lainnya asal Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu.
Ketika ditangkap, lanjut dia, tujuh remaja punk itu membawa sebuah alat musik "kentrung" yang dimanfaatkan mengamen di perempatan jalan.
"Mereka dibawa ke kantor Satpol PP untuk memperoleh pembinaan dan membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya menggelandang di Bojonegoro," jelas Budiyono.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, penertiban remaja punk itu diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 15 tahun 2015 tentang Ketenteraman dan Keteriban Umum. Di dalam ketentuan itu berisi larangan menggelandang, mengemis juga melakukan kegiatan pelacuran di daerah setempat karena mengganggu ketertiban umum.
"Para remaja punk itu sering mengamen di perempatan jalan sehingga keberadaannya mengganggu masyarakat umum," ucapnya.
Yang jelas, menurut Budiyono, Satpol PP yang melakukan patroli rutin selalu melakukan operasi kepada remaja punk yang biasa mangkal di sejumlah perempatan jalan juga tempat lainnya.
Baca Juga: Bos Kebab Dituduh Zinah, Buktinya Chat "Keluar di Dalam"
Dari hasil operasi yang sudah berjalan, menurut dia, petugas Satpol PP sering menangkap remaja punk yang mengelandang di perempatan jalan, tempat umum, bahkan juga di hotel dan tempat lainnya.
"Kami pernah menangkap ratunya punk asal Surabaya. Biasanya, setelah ditangkap mereka memperoleh pembinaan dan membuat surat pernyataan. Tapi kalau masih mengulangi diserahkan ke dinas sosial untuk penanganan selanjutnya," paparnya.
Dalam menangani remaja punk, lanjut dia, dinas sosial akan mengarahkan untuk memberikan pelatihan kerja sesuai kemampuan.
"Ciri-ciri remaja punk biasanya mengenakan kaos hitam, rambut gondrong dan tidak pernah mandi, bahkan ada juga yang bertato. Jadi kalau kami menangkap remaja punk selalu kami suruh mandi dulu di kantor sebelum memperoleh pembinaan," tuturnya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi