Suara.com - Salah satu mantan terpidana teroris, Agus Marshal, mengaku pernah bersama Yayat Cahdiyat, pelaku bom panci di Bandung yang akhirnya tewas. Agus mengaku pernah bersama Yayat dalam sebuah latihan tim Jaringan Aceh.
"Dulu itu, Yayat pernah satu tim dengan saya, terlibat Jaringan Aceh dalam sebuah pelatihan militer," katanya, Selasa (28/2/2017).
Agus mengaku tidak tahu secara jelas setelah pelatihan militer itu, Yayat bergabung ke kelompok atau jaringan mana. Begitu juga dengan motif peledakan bom panci di Bandung, itu menurutnya belum ia ketahui secara jelas.
Yang jelas, Agus mengatakan bahwa dulu dia juga pernah mengaji bersama Yayat di sebuah pengajian di wilayah Cikampek. Selain teman mengaji, diakuinya Yayat yang kini terlibat bom panci di Bandung merupakan teman "nongkrong".
Agus yang masuk dalam Jaringan Aceh mengaku, saat di dalam jaringan tersebut pernah mempunyai 170 orang anak buah. Tapi menurutnya pula, ratusan orang yang tergabung dalam jaringan tersebut tidak semuanya saling kenal.
"Dia (Yayat) memang pernah masuk tim saya. Tetapi setelah penangkapan Jaringan Aceh sekitar tahun 2012, tidak ada lagi komunikasi," katanya.
Agus Marshal yang tercatat sebagai warga Cibening, Purwakarta, mengaku kini hanya menjalani kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Dalam beberapa tahun terakhir ini setelah bebas dari hukuman pidana, Agus mengaku pernah juga mendapatkan tawaran kembali untuk melakukan aksi-aksi jaringan teroris.
"Tapi sekarang ini sangat banyak pertimbangan untuk melakukan hal-hal seperti dahulu," kata dia. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua