Suara.com - Setelah heboh spanduk di sebagian masjid di Jakarta bertuliskan "masjid ini tidak mensholatkan jenazah pendukung dan pembela penista agama," kini kembali diramaikan munculnya spanduk di kuburan yang berisi tulisan "pemakaman ini ga nerima bangke orang munafik/pendukung dan pembela penista agama."
Spanduk-spanduk tersebut muncul menjelang pilkada Jakarta putaran kedua pada periode 2017-2022. Pilkada Jakarta putaran kedua diikuti oleh pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Ditemui di acara yang berlangsung di aula Masjid Al Huda, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017), Ahok tak kaget dengan munculnya spanduk semacam itu.
"Saya mah udah biasa, waktu saya di Belitung Timur, itu mah biarin aja," kata mantan bupati Belitung Timur.
Ahok enggan membicarakan spanduk-spanduk tersebut lebih jauh. Menurut Ahok masalah tersebut merupakan kewenangan panitia pengawas pemilu.
"Itu tanya saja deh ke panwaslu, jangan ke saya. Biarin aja," katanya.
Ihwal kabar ini dari media sosial. Beberapa akun mengunggah foto-foto spanduk untuk boikot jenazah pendukung penista agama.
Menurut pengamatan Suara.com di tempat pemakaman yang disebutkan akun tersebut, saat ini sudah tidak ada lagi spanduk.
"Sudah saya copot sendiri, soalnya banyak warga yang dukung untuk dicopot," kata Ketua RT 7, RW 5, Pulo Kalibata, Jakarta Selatan, Zulkifli, kepada Suara.com, di rumahnya.
Zulkifli mencopot spanduk tersebut pada Jumat (3/3/2/2016). Banyak warga yang merasa terganggu dengan keberadaan spanduk tersebut.
Zulkifli mengungkapkan warga yang memasang spanduk tersebut bernama Syukri (43). Syukri, katanya, tidak minta izin terlebih dulu ketika memasang spanduk.
"Dia aja nggak izin sama saya. Kalau ada izinnya kan saya tahu," kata dia.
"Iya ini bukan TPU, itu salah yang viral di medsos. Ini tanah wakaf yang dimiliki keluarga besar," kata dia.
Namun, Zulkifli enggan menjelaskan siapa keluarga yang mewakafkan tanah untuk pemakaman tersebut. Dia merekomendasikan wartawan agar langsung menanyakan hal itu kepada Syukri yang merupakan perwakilan tempat pemakaman.
Setelah foto spanduk viral di media sosial, Zulkifli mengaku dihubungi pengurus kelurahan untuk menanyakan siapa yang memasang spanduk tersebut. Dia juga dihubungi anggota polisi untuk menanyakan hal yang sama.
Spanduk tersebut kini telah dicopot untuk mencegah terjadinya permasalahan baru di tengah masyarakat.
"Ya kita kan ingin warga bisa tentram dan aman ya. Apalagi sekarang banyak isu-isu SARA yang muncul," kata dia.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK