Bos Pandawa Group, Salman Nuryanto, dan anak buahnya [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Kasus dugaan penipuan dan pencucian uang nasabah yang menjerat pimpinan Koperasi Simpan Pinjam Pandawa Group Salman Nuryanto masih dikembangkan penyidik Polda Metro Jaya. Nasabah yang menjadi korban investasi berencana melaporkan seorang dokter ke Polda Metro Jaya, Senin (6/3/2017) besok, karena dianggap ikut terlibat memalsukan surat perjanjian kerja antara nasabah dan Pandawa Group.
"Ada satu lagi dokter, indikasi (level) diamond yang memalsukan surat perjanjian SPK Pandawa," kata pengacara nasabah Pandawa Group, Koto Sitorus, Minggu (5/3/2017).
Dokter sebut, kata dia, sekarang masih bebas karena belum ada nasabah yang melaporkannya.
"Belum ditangkap karena belum ada laporan juga ke polda. Ini dokter gigi di daerah Melawai," kata Koto.
Koto menduga dokter tersebut ikut menerima hasil dari uang nasabah.
"Uang nasabah di dia itu, empat orang saja ada sekitar Rp6 miliar," kata Koto.
Dalam kasus Koperasi Simpang Pinjam Pandawa Group polisi sudah menetapkan Salman. Dia ditangkap di tempat persembunyiannya, Mauk, Tangerang, Banten, Senin (21/2/2017). Salman diringkus bersama tiga anak buahnya, yakni Madamine sebagai leader Pandawa Group dan dua administrator bernama Sutaryo dan Subardi.
Dari hasil pengembangan, polisi meringkus keluarga Salman, yakni Nani (istri pertama), Cici (istri kedua), Dakim (mertua).
Setelah itu, polisi menciduk anak buah Salman bernama Roni Santoso (leader 8), Yeret Meta (leader 8), Tohiron (leader 8), Ricky M Kurniawan (leader 8), Abdul Karim (leader 8), Reza Fauzan (leader 8), dan Vita Lestari (diamond).
Saat ini, polisi masih mengembangkan kasus dugaan investasi bodong. Sejauh ini, penyidik sudah memeriksa 60 saksi.
Sebagian aset milik Salman telah disita polisi, di antaranya 16 unit mobil, 11 unit sepeda motor, tiga sertifikat tanah, tiga bangunan rumah dan delapan bidang tanah di beberapa wilayah.
"Ada satu lagi dokter, indikasi (level) diamond yang memalsukan surat perjanjian SPK Pandawa," kata pengacara nasabah Pandawa Group, Koto Sitorus, Minggu (5/3/2017).
Dokter sebut, kata dia, sekarang masih bebas karena belum ada nasabah yang melaporkannya.
"Belum ditangkap karena belum ada laporan juga ke polda. Ini dokter gigi di daerah Melawai," kata Koto.
Koto menduga dokter tersebut ikut menerima hasil dari uang nasabah.
"Uang nasabah di dia itu, empat orang saja ada sekitar Rp6 miliar," kata Koto.
Dalam kasus Koperasi Simpang Pinjam Pandawa Group polisi sudah menetapkan Salman. Dia ditangkap di tempat persembunyiannya, Mauk, Tangerang, Banten, Senin (21/2/2017). Salman diringkus bersama tiga anak buahnya, yakni Madamine sebagai leader Pandawa Group dan dua administrator bernama Sutaryo dan Subardi.
Dari hasil pengembangan, polisi meringkus keluarga Salman, yakni Nani (istri pertama), Cici (istri kedua), Dakim (mertua).
Setelah itu, polisi menciduk anak buah Salman bernama Roni Santoso (leader 8), Yeret Meta (leader 8), Tohiron (leader 8), Ricky M Kurniawan (leader 8), Abdul Karim (leader 8), Reza Fauzan (leader 8), dan Vita Lestari (diamond).
Saat ini, polisi masih mengembangkan kasus dugaan investasi bodong. Sejauh ini, penyidik sudah memeriksa 60 saksi.
Sebagian aset milik Salman telah disita polisi, di antaranya 16 unit mobil, 11 unit sepeda motor, tiga sertifikat tanah, tiga bangunan rumah dan delapan bidang tanah di beberapa wilayah.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan