Suara.com - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan bertekad menjadikan Jakarta pusat ekonomi Asia. Saat ini, kata dia, Asia sedang dilirik negara-negara di dunia karena telah mengalami kemajuan pesat dibanding kota-kota di benua lainnya.
"Asia dipandang sebagai kekuatan baru. Tidak bisa dipungkiri lagi kebangkitan dalam 10-15 tahun terakhir ini menyedot perhatian. Cina mempesona, India kuat, Jepang sudah lebih dulu dari 60 tahun lalu. Tapi di mana masa depan Asia?" kata Anies ketika memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Nasional Partai Keadilan Sejahtera di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Senin (6/3/2017).
Pasangan Sandiaga Uno di pilkada Jakarta periode 2017-2022 menambahkan negara-negara di Asia Timur seperti Cina, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan tidak berdampak positif terhadap Asia sendiri. Pasalnya, negara-negara itu tidak bisa ketemu dalam hal apapun. Negara-negara mempesona dengan kekuatan individu dan tidak akan pernah menjadi satu kesatuan.
Hal yang sama juga dialami oleh negara-negara di Asia Selatan. India, Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh sangat sulit untuk menemukan titik temu. Semuanya bersaing dengan kekuatan masing-masing, tanpa terpikirkan untuk bentuk membentuk Asia sebagai blok baru.
"Sekarang coba lihat Asia Tenggara. Ada Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina Thailand, dan negara lain. Di sini muncul sebuah persekutuan yang terbangun 50 tahun lalu," tutur Anies.
Dengan demikian, Asia Tenggara dapat dikatakan sebagai masa depan ekonomi Asia. Sementara yang menjadi tugas Indonesia saat ini, yaitu menjadikan Ibu Kota Negara, Jakarta, sebagai pusat perekonomian Asia.
"Di kota ini hampir semua negara besar punya dua duta besar, satu duta besar untuk Indonesia, satu duta besar untuk ASEAN. Bapak ibu datang ke semua perwakilan Indonesia ke seluruh dunia, ada dua bendera terpasang. Satu merah putih, satu ASEAN," ujar Anies.
Anies mengatakan Jakarta lebih dari sekedar Ibu Kota. Jakarta bisa menjadi Ibu Kota Asia Tenggara. Sebab itu, Indonesia tidak boleh kalah cepat dari negara lain merebut kesempatan tersebut.
"Singapura dan Kuala Lumpur, lebih dulu mengantisipasi perubahan. Sekarang saatnya kita ambil alih. Hari ini, mau datang ke Asia Tenggara, harus datang ke Singapura dulu. Kita tak akan biarkan itu. Kita akan ubah. Ini bukan sekadar pergantian satu posisi. Tapi kita kembalikan Jakarta ke radar konstelasi kota-kota besar dunia," tutur Anies.
Namun, untuk mewujudkan semua itu, bukanlah perkara mudah. Banyak hal yang diselesaikan terlebih dahulu. Sebab, saat ini Jakarta hanya masuk dalam hitungan kecil dari semua kota yang diperhitungkan di Asia.
"Artinya di bawah 10, dari bawah. Kota dengan keamanan paling berbahaya. Kota dengan lingkungan hidup paling bermasalah. PR (pekerjaan rumah) kita membuat Jakarta menjadi kota maju, warganya bahagia di mana keadilan, kesejahteraan menjadi ciri kota ini," kata Anies.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?