Suara.com - Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan DKI Jakarta Abraham Lunggana mengatakan peserta pilkada Jakarta putaran kedua harus siap menang dan siap kalah. Pilkada putaran kedua diikuti Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Harus calonnya siap kalah dan siap menang," ujar Lulung kepada Suara.com, Selasa (7/3/2017).
Lulung menuturkan bahwa jika nanti Ahok - Djarot kembali menang, Ahok harus mengubah cara berkomunikasi dengan stakeholder.
"Ya kalau Pak Ahok menang, Pak Ahok harus berubah, harus pandai membangun komunikasi," katanya.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta mengungkapkan kelemahan Ahok yaitu tidak berhasil membangun komunikasi yang baik dengan anggota DPRD DKI Jakarta.
"Kelemahan Pak Ahok juga gagal membangun komunikasi kepada DPRD, karena DPRD tuh sebagai representative warga, karena DPRD dipilih atau warga dan masyarakat, " kata Lulung.
Jika melakukan penertiban terhadap pemukiman, Lulung menyarankan Ahok agar lebih mengedepankan cara-cara persuasif.
"Kemudian bangun komunikasi dengan tokoh masyarakat dan masyarakat wilayah lingkungan yang memang, karena program pemerintah seperti penertiban, pembebasan supaya nanti agak lebih mudah untuk menjalankan semua program pemerintah. Tidak lagi kekuatan dan tidak gunakan kekerasan, ini kan menggunakan TNI dan polisi," kata dia.
"Sehingga penertiban menggunakan kekuatan TNI, Polri, dan kemudian masyarakat melihat dengan kepalanya sendiri rumahnya dirobohkan, dengan alasan itu tanah negara, itu tidak obyektif nah ini harus diubah kalau beliau menang, " Lulung menambahkan.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka