Suara.com - Selama kunjungan ke Jakarta beberapa waktu yang lalu, ternyata Raja Arab Saudi, Salman Abdul Aziz Al Saud, membagi-bagikan cinderamata berupa pedang berwarna emas kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Pedang berwarna emas diberikan kepada Retno lewat Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi.
Tapi, Retno segera mengklarifikasi bahwa pedang tersebut bukan diberikan kepadanya, melainkan untuk institusi Kementerian Luar Negeri.
"Jadi begini, pedang itu adalah lambang persahabatan dari negara Saudi Arabia dengan Indonesia. Kemudian pedang itu diberikan untuk Kementerian Luar Negeri, bukan diberikan kepada Retno Marsudi," kata Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/3/2019).
Retno menambahkan setelah menerima cinderamata, dia langsung menyerahkan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri.
"Kalau misalnya ada sesuatu yang ingin saya sembunyikan, nggak usah dipotret toh, kalau dipotret, kan ada buktinya. Dan setelah pedang itu diberikan, saya tutup, saya serahkan ke kantor, karena pedang itu tidak diberikan kepada saya. Kebetulan saat ini saya diberi tanggungjawab menjadi kepala dari Kementerian Luar Negeri," ujar dia.
Kementerian Luar Negeri, kata dia, kemudian melaporkan pemberian dari Raja Arab Saudi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Tetapi persahabatan itu kan bukan persahabatan antara Duta Besar (Arab Saudi) dan Retno Marsudi. Ini adalah adalah institusi, pedang itu ada di kantor dan sudah saya sampaikan kepada irjen. Jadi begitu saya tutup (usai diberikan), saya serahkan kepada irjen untuk ditindaklanjuti, apakah dicatatkan sebagai BMN (benda milik negara) dan sebagainya," kata dia.
Retno mengaku sampai saat ini belum melihat secara langsung pedang tersebut. Dia mengaku baru tahu isinya pedang setelah ramai disorot media.
"Makanya saya juga heran pada saat sudah ribut. Baru tadi pagi 'coba-coba lihat yang kemarin' (pedang), kuning. Saya sendiri tidak melihat sejak diberikan sampai sekarang, karena pedang itu ada di kantor. Jadi sekali lagi, pedang itu bukan untuk Retno Marsudi, tetapi adalah untuk institusi," kata dia.
Berita Terkait
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
-
Retno Marsudi dan Sri Mulyani, dari Sahabat Sekolah hingga Rayakan Wisuda Putra
-
Adu Mentereng Profil Anak Sri Mulyani Vs Retno Marsudi, Kompak Lulus Dokter Spesialis UI
-
Kompak di Wisuda FKUI, Momen Sri Mulyani dan Retno Marsudi Rayakan Putra Jadi Dokter Spesialis Top!
-
Krisis Air Ancam Ketahanan Pangan 2050, 10 Miliar Penduduk Dunia Bakal Kerepotan!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar