Barang bukti kasus Pandawa Group berjejer di tempat parkir Polda Metro Jaya. [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Dalam kasus dugaan penipuan dan pencucian uang yang dilakukan koperasi simpan pinjam Pandawa Group, polisi telah menetapkan 22 tersangka, mulai pimpinan sampai anak buah. Kini, mereka sudah ditahan.
"Koperasi Pandawa sudah ditangani selama sebulan. Kasus ini jadi perhatian publik, sudah kami sidik, kamu amankan tersangka 22 sampai sekarang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (9/2/2017).
Selain meringkus tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa aset yang terdiri dari puluhan mobil, sepeda motor, rumah, hingga logam mulia.
"Barang bukti kendaraan ada 28 roda empat dan roda dua ada 20, jenisnya apa saja bisa lihat sendiri. Selain mobil, ada sertifikat 12 hak milik berbagai macam luasnya, ada enam rumah atau bangunan. Logam mulia kami amankan juga," kata dia.
"Koperasi Pandawa sudah ditangani selama sebulan. Kasus ini jadi perhatian publik, sudah kami sidik, kamu amankan tersangka 22 sampai sekarang," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (9/2/2017).
Selain meringkus tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa aset yang terdiri dari puluhan mobil, sepeda motor, rumah, hingga logam mulia.
"Barang bukti kendaraan ada 28 roda empat dan roda dua ada 20, jenisnya apa saja bisa lihat sendiri. Selain mobil, ada sertifikat 12 hak milik berbagai macam luasnya, ada enam rumah atau bangunan. Logam mulia kami amankan juga," kata dia.
Mobil yang disita, di antaranya Toyota Alphard, BMW 350 i, Honda HRV Prestige, Toyota All New Camry Hybrid, mobil sport Mazda MX-5, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport, Mini Cooper.
Saat ini, kendaraan tersebut berjejer di tempat parkir Polda Metro Jaya.
Puluhan motor yang sita, antara lain Harley Davidson dan Kawasaki Ninja.
"Sejumlah dokumen, buku tabungan, beberapa ATM dan sejumlah uang dari berbagai mata uang yaitu Ringgit, Real hingga dollar Singapura. Total aset yang disita senilai Rp1,5 triliun," kata Argo.
Dalam menelusuri kasus tersebut, polisi bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
"Rekening sedang ditelusuri PPATK besarannya berapa, kami kan belum tahu yah isinya berapa, jumlahnya nanti kalau sudah ada dari PPATK, kami sampaikan," kata Argo.
Sejauh ini, polisi menerima sebanyak 31 laporan. Puluhan laporan itu berasal dari 5.469 nasabah. Sebanyak 98 orang telah diperiksa.
Tag
Komentar
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!