Suara.com - Kelompok pengacara pendukung Rizieq Shihab, Advokad Cinta Tanah Air (ACTA) memprotes tindakan pencopotan spanduk isu SARA yang berisi tulisan 'Menolak Memandikan dan Salatkan Jenazah Pendukung Calon Pemimpin Non Muslim' di sejumlah masjid wilayah Jakarta.
Menurut ACTA pencopotan spanduk "provokatif" tersebut oleh stake holder, yakni pemerintah provinsi, KPU DKI Jakarta dan Kepolisian tidak sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku.
"Kami menolak pencabutan spanduk di masjid-masjid tersebut. Pencabutan spanduk itu tidak boleh semena-mena, harus ada prosesnya, seperti pemberitahuan, himbauan, peringatan dan lainnya terlebih dahulu," kata Krist Ibnu T Wahyudi, Ketua ACTA kepada wartawan di sebuah resto waralaba kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).
Dia pun mempertanyakan landasan hukum Pemprov mencopot spanduk di Masjid-masjid tersebut. Ia berpendapat tidak ada bahasa provokatif, diskriminatif dalam tulisan spanduk itu.
"Mesjid itu punya hak otonomi untuk memasang spanduk. Menurut kami tidak ada kalimat provokatif, diskriminatif dan memaksa dalam spanduk itu," tutur dia.
Dia menyatakan ACTA akan mengadvokasi pengurus masjid yang spanduk-spanduknya dicopot oleh aparat dan Satpol PP atas perintah pemerintah provinsi DKI. Selain itu pihaknya juga akan melakukan audiensi denfan DPR RI terkait kasus pencopotan spanduk tersebut.
"Kami akan mengadvokasi semua Mesjid yang spanduknya dicopot oleh pemerintah. Kami juga akan audiensi dengan DPR RI, kami akan proses hukum pencopotan spanduk ini," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru