Suara.com - Sekretaris tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Syarif, mengatakan PKS dan Gerindra tidak akan mendatangkan anggota DPRD seluruh Indonesia ke Jakarta untuk membantu kampanye sampai 19 April 2017.
"Kami sekarang ini sedang melakukan penguatan ke dalam. Tim yang ada di maksimalkan. Jaringan-jaringan yang ada di Jakarta. Jadi belum terpikir ke arah sana (libatkan kader daerah)," kata Syarif di posko tim sukses Anies-Sandiaga, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017).
Menurutnya kekuatan jaringan di Jakarta sudah memadai untuk memenangkan Anies-Sandiaga di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Gerindra, PKS, dan relawan. Ditambah lagi exit AHY (relawan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni). Kita ada sekitar 280 elemen relawan. Ditambah AHY ada 80 elemen. Ditambah GNPF MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia) juga akan beri support. Itu pun kami tidak hitung GNPF," tutur anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra.
Syarif menambahkan menang di pilkada Jakarta tidak dilihat dari berapa besar tim yang bergerak. Tapi, katanya, tergantung seberapa jitu strategi yang diterapkan. Mendatangkan orang-orang dari daerah tidak selamanya bawa keuntungan.
"Ukurannya bukan saja pada banyaknya orang, tapi kehandala strategi, ini kan juga untuk penghematan sumber daya. Kalau cara itu kita ikuti justru kita akan mengubah strategi kita," ujar Syarif.
Mendatangkan orang dari daerah, katanya, membutuhkan biaya besar. Daripada mengeluarkan biaya besar, katanya, lebih baik memaksimalkan jaringan di Jakarta.
"Kata Pak Prabowo, pahe (paket hemat). Kalau memobilisir orang dari daerah itu akan menimbulkan biaya tinggi," kata Syarif.
Berbeda dengan PDI Perjuangan. Mereka telah menginstruksikan semua anggota DPR di seluruh Tanah Air untuk datang ke Jakarta sampai 19 April untuk mengampanyekan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen