Suara.com - Presiden Joko Widodo akan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Islam Afghanistan, Mohammad Ashraf Ghani di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/4/2027). Ghani dijadwalkan akan tiba di Istana sekitar pukul 15.00 WIB.
Ghani disambut dengan upacara penyambutan kenegaraan. Kemudian akan dilanjutkan dengan Veranda Talk atau berbincang santai antra Presiden Jokowi dengan Presiden Afganistan di beranda belakang Istana Merdeka.
Setelah itu, kedua Kepala Negara akan melakukan pertemuan bilateral yang dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman. Selain itu Jokowi juga direncanakan akan melakukan jamuan makan malam kenegaraan terhadap Presiden Afghanistan pada pukul 19.00 WIB.
Kunjungan Kenegaraan ini merupakan kunjungan pertama kali bagi Presiden Ghani ke Indonesia. Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang dikunjungi oleh Ghani.
Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia Ferdy Piay mengatakan, dalam peremuan ini akan dilakukan kerjasama yang ditandai dengan beberapa penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman. Yaitu kerjasama di sektor pendidikan, pertanian, statistik, hingga reformasi administrasi publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka