Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, masalah stabilitas kawasan Semenanjung Korea akan dibahas oleh Pemerintah Indonesia dan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence.
"Tentu mengenai itu isunya masih terbuka, pertemuan belum dimulai, tapi kita bisa prediksi dalam pertemuan Presiden dan Wapres AS, selain masalah bilateral juga akan bicara soal isi-isu kawasan dan internasional uang menjadi kepentingan bersama," kata Menlu RI di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu malam (19/4/2017).
Lebih lanjut, Menlu Retno menjelaskan bahwa fokus kunjungan Pence ke Indonesia adalah penguatan kerja sama bilateral strategis, antara lain bidang ekonomi, energi dan pendidikan.
"Kita sudah punya kemitraan strategis antara AS dan Indonesia yang menuntun kerja sama dalam konteks bilateral, ada beberapa pilar prioritas," kata dia.
Menlu Retno Marsudi serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyambut kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Pence di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu malam.
Mike Pence yang hadir bersama istrinya, Karen Pence, dan dua putrinya, akan melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia pada 20-21 April 2017.
Wapres AS dijadwalkan akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, kemudian pertemuan bilateral dengan Wapres Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Kamis pagi (20/4).
Selanjutnya, Wapres Pence akan mengunjungi Masjid Istiqlal dan melakukan dialog dengan pemuka lintas agama.
Dari Masjid Istiqlal, Mike Pence akan melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal ASEAN dalam rangkaian peringatan 40 tahun hubungan AS-ASEAN.
Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Gelar Pertemuan Bilateral dengan Menlu Gambia
Pada Jumat (21/4/2017), Wapres Jusuf Kalla dan Mike Pence dijadwalkan menyaksikan penandatanganan MoU tersebut setelah membuka dan memberikan sambutan dalam Pertemuan Bisnis AS-Indonesia di Hotel Shangrila, Jakarta. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO