Suara.com - Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi akan melakukan pertemuan blateral dengan Menteri luar Negeri Republik Gambia, Neneh Macdouall-Gaye di sela-sela Konfrensi Tinggkat Tinggi Luar Biasa ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta Convention Center, Senayan, Minggu, (6/3/2016). Pertemuan ini kali ketiga antara Menteri Retno dengan Menlu Macdouall-Gaye, sebelumnya kedua Menlu bertemu pada kesempatan Konfrensi Asia Afrika di Jakarta pada April 2015 lalu, dan di pertemuan tingkat Menteri ke 42 di Kuwait bulan Mei tahun lalu.
Dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan bilateral kedua Menlu ini akan membahas peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi, serta mempererat kerjasama teknis dan capacity building. Dijelaskan, nilai perdagangan bilateral RI dan Gambia pada tahun 2015 adalah 25,295 juta Dolar Amerika Serikat (AS), dan pada tahun 2014 42,93 juta Dolar AS. Produk ekspor utama Indonesia ke Gambia adalah CPO (minyak mentah sawit), sabun dan makanan.
Indonesia dan Gambia telah memiliki pertemuan rutin bilateral melalui mekanisme Sidang Komisi Bersama (SKB) tingkat Menteri Luar Negeri untuk menjajaki potensi kedua negara. SKB pertama RI-Gambia telah dilaksanakan pada 13 Maret 2013. Keuda Negara juga sepakat untuk menguatkan pada kerjasama capacity building khususnya peningkatan produksi beras dan agro-processing.
Pada 2014, Indonesia juga telah memberikan 5 traktor tangan kepada Agricultural Rural Farmer Training Center (ARFTC) di Jenoi, Gambia. ARTFC didirikan oleh Indonesia di Jenoi, Gambia pada tahun 1998 dan telah dimanfaatkan oleh Negara Negara Afrika Barat. Selama tahun 2010-2013, ARTFC telah memberikan pelatihan kepada 5.114 petani dari Gambia dan Negara sekitar a.l. Senegal, Mali, Niger, Sierra Leone, Guinea-Bissau, dan Guinea.
Selain itu mereka juga membahas isu mendorong persatuan negara OKI untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif. Kemudian mendorong peranan lebih besar negara-negara Islam dalam proses perdamaian antara Palestina dengan Israel yang sudah berkonflik selama 68 tahun.
Berita Terkait
-
Bocoran Pendapatan Film Agak Laen Bikin Melongo, Oki Rengga: Kami Taat Pajak!
-
Timnas Indonesia Gagal Melaju ke Piala Dunia 2026, Oki Rengga Minta PSSI Tanggung Jawab
-
Oki Rengga Kasih Bocoran Bayarannya di Film Agak Laen 2, Naik 100 Persen
-
Review Film Jadi Tuh Barang: Komedi Kocak yang Menyentuh Hati Para Perantau
-
Beda Pendidikan Anak Sri Mulyani dan Retno Marsudi yang Lulus Bareng di UI
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur