Suara.com - Sebanyak 2.353 rumah yang tersebar di 58 desa di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara satu hingga tiga meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Barat Krisnayana dihubungi wartawan dari Samarinda, Sabtu (13/5/2017), mengatakan ada 12 kecamatan yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Mahakam itu.
Banjir yang telah berlangsung selama sepekan terakhir tersebut, menyebabkan genangan air semakin tinggi.
"Selain ribuan rumah warga, banjir juga merendam empat bangunan sekolah, empat kantor desa dan satu kantor Polsek, sehingga melumpuhkan aktivitas warga,” kata Krisnayana.
Data BPBD Kutai Barat mencatat, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 25.639 jiwa dari 6.630 kepala keluarga.
Sebagian dari mereka mengungsi ke rumah tetangga atau sanak saudara yang lebih aman. Sementara sebagian warga yang rumahnya berlantai dua tetap bertahan.
"Wilayah terparah terdampak banjir adalah Tering Lama, dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Kaltim dan instansi terkait untuk evakuasi warga dan pendistribusian bantuan," jelasnya.
Menurut dia, warga membutuhkan bantuan logistik seperti barang kebutuhan pokok atau makanan dan selimut, sementara logistik yang dimiliki BPBD Kutai Barat sangat terbatas.
Baca Juga: WNI di Malaysia Gelar Aksi Lilin 'Justice for Ahok'
"Personel BPBD juga terus siaga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, terutama warga yang membutuhkan bantuan dan perlu dievakuasi," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia