Suara.com - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta terus melakukan pengawasan secara intensif terhadap pangan berbahaya menjelang bulan suci Ramadan.
"Pengawasan itu tidak hanya kami lakukan di pasar-pasar tradisional, tetapi juga di pasar modern atau swalayan yang ada di Jakarta," kata Kepala Dinas KPKP DKI Darjamuni di Jakarta, Minggu.
Dalam pengawasan tersebut, menurut Darjamuni, pihaknya mengambil sampel atau contoh makanan di seluruh pasar, kemudian diperiksa. Dari pemeriksaan itu, dapat diketahui apakah makanan tersebut mengandung zat berbahaya atau tidak, misalnya rhodamin dan formalin.
"Terutama menjelang bulan suci Ramadhan, frekuensi pengawasan terhadap pangan berbahaya di Jakarta terus kami tingkatkan. Setiap hari kami terus melakukan pengawasan," ujar Darjamuni.
Sejauh ini, Darjamuni menuturkan berdasarkan temuan di lapangan, zat-zat berbahaya pada umumnya ditemukan di dalam sejumlah produk pangan, diantaranya mie kuning, tahu dan bakso.
"Apabila kami menemukan ada pedagang yang terbukti menjual makanan yang mengandung zat-zat berbahaya, kami langsung berikan sanksi kepada pedagang itu," tutur Darjamuni.
Dia mengungkapkan sanksi terberat yang dapat dijatuhkan terhadap para pedagang, yaitu dikeluarkan dari pasar. Sanksi tersebut dijatuhkan kepada pedagang yang sudah dua kali kedapatan menjual bahan pangan berbahaya.
"Kalau yang kedapatan itu merupakan pedagang pasar, maka kami bekerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk segera mencabut izin usahanya di pasar tersebut," ungkap Darjamuni.
Lebih lanjut, dia menambahkan selama Ramadhan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap jajanan takjil bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah