Suara.com - ISIS, gerombolan teroris yang mengakui sebagai ‘Tentara Tuhan’, mengklaim bertanggungjawab atas aksi ‘pengantin bom bunuh diri’ Salman Abedi di arena konser penyanyi Ariana Grande, Manchester Arena, Inggris, Senin (22/5/2017). Meski begitu, perbedaan agama tak selalu berakhir tragis.
“Ayo cepat, ayo, masukkan ke dalam sini. Aku akan membawa anak-anak ini. Ayo cepat, masukkan semuatnya,” tutur Ismail yang berada di belakang kemudi, pada malam tragedi itu.
Setelah kursi penumpang taksinya sudah dipenuhi korban, ia lantas memacu kencang kereta besinya tersebut menuju rumah sakit terdekat.
Saf Ismail, nama lengkap lelaki itu, adalah sopir taksi yang berada di dekat lokasi pada malam nahas tersebut.
Ismail yang diwawancarai CBS News sehari sesudah peristiwa itu mengatakan, tadinya ia mengetem di sekitar Manchester Arena dengan harapan mendapat banyak penumpang dari penonton konser.
“Tapi, ketika melihat banyak gadis-gadis belia berhamburan keluar stadion, suasana kacau, aku kaget. Banyak yang berdarah-darah, aku tak tega. Aku langsung mengatakan kepada mereka untuk masuk ke taksi agar bisa diantar ke rumah sakit,” tutur Ismail, Rabu (24/5/2017).
Ismail mengisahkan kisah pilu yang ia saksikan malam itu. Orang-orang yang mayoritas gadis berusia sekitar 15 tahunan, berhamburan keluar sembari berteriak histeris.
Ada pula gadis yang terluka, tertatih keluar arena. Ismail lantas teringat putrinya di rumah, yang seusia dengan para penonton konser tersebut.
“Ya Allah, mereka seperti putriku. Anakku sebenarnya ingin ke konser itu, tapi beberapa bulan lalu memutuskan batal karena ada ujian. Karena mengingat putriku lah, aku menolong mereka,” tuturnya.
Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi, Digagas Koperasi Batik di Polowijen
“Kalian tahu, para gadis itu sangat emosional. Perasaan kalian akan terguncang jika melihat peristiwa itu secara langsung. Aku seperti melihat putriku tersayang di antara mereka,” tambahnya.
Ismail adalah seorang Muslim warga Manchester keturunan Pakistan. Ia sejak kecil berada di kota tersebut.
Melalui peristiwa itu, Ismail mengakui perbedaan ras dan agama tak bisa menjadi alasan melakukan tindakan keji.
”Aku melihat semua orang berupaya membantu korban. Muslim, Kristen, Pakistani seperti saya, atau asli Inggris, semua tak memedulikan perbedaan itu. Kami dipersatukan oleh rasa kemanusiaan, begitulah warga Manchester,” tukasnya.
Pejabat kepolisian setempat, Mayor Andy Burnham mengakui peran Ismail dan sopir-sopir taksi lainnya dalam upaya menyelamatkan korban luka peristiwa tersebut.
“Ismail dan rekan-rekannya membukakan pintu bagi para korban, untuk dibawa ke rumah sakit. Mereka juga membukakan pintu taksi untuk para korban untuk menjauhi lokasi. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali mereka melakukan itu,” tutur Andy, bangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto