Suara.com - 50 mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama (FE-UWG) Malang, Jawa Timur, hari Minggu (21/5/2017) melakukan studi lapangan ke Kampung Budaya Polowijen (KBP). Mereka didampingi Ketua Jurusan Akuntansi, DR. Ana Sopanah,SE.,MSi.,Ak.,CA.,CMA.,CIBA, dan diterima oleh penggagas KBP, Ki Demang.
Berdasarkan kajian sementara oleh sejumlah mahasiswa Akuntansi UWG, KBP yang diresmikan pada 2 April lalu oleh Walikota Malang Abah Anton, prospektif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Polowijen.
"Mendorong ekonomi kreatif bagi masyarakat Polowijen bisa dilakukan mengingat KBP potensial dan salah satunya dapat mendirikan koperasi batik," kata Ana Sopanah di information center KBP, Polowijen Malang, Jawa Timur.
Hal ini, lanjut Ana didasarkan saat ini KBP terus menggerakkan masyarakat untuk latihan membatik dan mengembangkan motif-motif batik khas Polowijen. Tentunya, langkah KBP harus disupport sebagai bangkitnya geliat ekonomi kreatif masyarakat dan utamanya membentuk koperasi batik.
Dalam konteks inilah, ke-50 mahasiswa Akuntansi FE-UWG menyadari tanggung jawab sosial sebagai insan akademis ingin berkontribusi pengetahuan akuntansi bagi masyarakat KBP.
"Untuk meningkatkan perekonomian, kami siap mendampingi mendirikan dan mengelola koperasi masyarakat," ujar Ana.
Usai share gagasan, para mahasiswa tersebut berinteraksi dan berbaur secara langsung dengan masyarakat KBP. Mereka menyempatkan ikut latihan Tari Topeng Malangan, latihan membatik, dan sebagian membuat topeng Malangan berbahan kayu, dan dilanjutkan mengunjungi situs Sumur Windu Kendedes dan Nyekar ke Empu Topeng Malang Buyut Reni.
Guru Kriya batik KBP Dwi Setyarini mengatakan, saat ini di KBP sedang dikembangkan batik khas Polowijen yang diangkat melalui prasasti Warandungan Kanjuruhan B yang tertulis sejak 1073 tahun yang lalu.
"Motifnya seputar bunga teratai, rumah bambu, padi gaga, Kendedes, makam Buyut Reni, dan masih banyak lagi," kata Dwi Setyarini.
Baca Juga: Pendiri Kampung Budaya Polowijen Ajak Anak Belajar Tari Topeng
Disela-sela mengajarkan mahasiswa membatik, Dwi menambahkan batik Polowijen juga mengembangkan motif batik untuk topeng Malang sehingga KBP punya ciri khas sendiri.
Di penghujung kegiatan, mahasiswa Jurusan Akuntansi FE-UWG secara simbolis memberikan bantuan sebuah gazebo, yang tujuannya bisa dijadikan tempat latihan membatik, latihan memahat topeng Malangan, dan lain-lain.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pakar Sebut 2 Kunci Utama untuk Pemerintah Bisa Capai Swasembada Energi
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
-
Meski Kinerja Ekspor Moncer, Industri Hasil Tembakau Dapat Tantangan dari Rokok Ilegal
-
Pengusaha Ungkap Ternyata Ada Industri yang Sulit Rekrut Tenaga Kerja RI
-
Harga Emas Turun Lagi: Galeri 24 dan UBS Kompak Melemah di Pegadaian
-
PANI Laporkan Proyek Ambisius Berkapasitas 104 Ribu Orang
-
Komisaris Utama PHE Lapor LHKPN, Harta Kekayaan Tembus Rp3,08 Triliun
-
BREN Jadi 'Largest Addition' di MSCI, Apa Artinya Bagi Investor Indonesia?
-
Sentimen Positif Pasar Modal Sejak Purbaya Jadi Menkeu: IHSG 6 Kali Cetak Rekor All Time High!
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Bogor untuk Kisaran Harga Mulai 400 Jutaan