Personil Inafis dan Labfor Polri mengevakuasi jenazah dan potongan tubuh korban ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jaktim, (25/5) dini hari. Potongan tubuh dan satu jasad di atas motor dievakuasi untuk diidentifikasi. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menjelaskan kronologis dua ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (25/5/2017) malam.
Bom bunuh diri terjadi di tengah pengamanan kegiatan pawai Obor yang masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadan.
"Kejadian menurut saksi Bripda Febrianto Sinaga menerangkan bahwa sekitar pukul 21.00 WIB, saksi sedang dinas pengamanan Pawai Obor di-floating di Terminal Kampung, Melayu," kata Setyo di gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis, (25/5/2017)
Sebelum terjadi ledakan yang pertama, Febrianto tengah makan pecel lele bersama rekannya, Bripda Regi Agung, di dekat terminal.
"Saat saksi sedang makan pecel lele di dekat TKP yang berjarak sekitar 50 meter, mendengar ada ledakan pertama, saksi langsung lari ke TKP bersama temannya Bripda Regi Agung," kata dia.
Di area ledakan, saksi kemudian dua anggota polisi: Bripda Yogi dan Bripda Taufan Tsunami tergeletak tak berdaya. Dua warga sipil juga tergeletak di lokasi tersebut. Ledakan pertama terjadi sekitar jam 21.00 WIB.
"Kemudian, saksi berusaha mengevakuasi korban dengan cara menyetop kendaraan dan mencoba mengevakuasi korban," kata Setyo.
Ketika sedang berusaha mengevakuasi korban, terdengar lagi ledakan yang kedua. Lokasi ledakan bom yang kedua berjarak 10 meter dari lokasi ledakan bom pertama.
Suara ledakan kedua membuat Febrianto panik. Dia bersama rekannya yang lain pun langsung menjauh dari lokasi dan meminta pertolongan pengendara sepeda motor untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur
"Saksi merasakan sakit pada telinga, karena ledakan da tekanan udara dari ledakan tersebut. Saksi panik dan menyelamatkan diri dengan menjauh dari TKP," katanya.
Bom bunuh diri terjadi di tengah pengamanan kegiatan pawai Obor yang masyarakat untuk menyambut bulan suci Ramadan.
"Kejadian menurut saksi Bripda Febrianto Sinaga menerangkan bahwa sekitar pukul 21.00 WIB, saksi sedang dinas pengamanan Pawai Obor di-floating di Terminal Kampung, Melayu," kata Setyo di gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis, (25/5/2017)
Sebelum terjadi ledakan yang pertama, Febrianto tengah makan pecel lele bersama rekannya, Bripda Regi Agung, di dekat terminal.
"Saat saksi sedang makan pecel lele di dekat TKP yang berjarak sekitar 50 meter, mendengar ada ledakan pertama, saksi langsung lari ke TKP bersama temannya Bripda Regi Agung," kata dia.
Di area ledakan, saksi kemudian dua anggota polisi: Bripda Yogi dan Bripda Taufan Tsunami tergeletak tak berdaya. Dua warga sipil juga tergeletak di lokasi tersebut. Ledakan pertama terjadi sekitar jam 21.00 WIB.
"Kemudian, saksi berusaha mengevakuasi korban dengan cara menyetop kendaraan dan mencoba mengevakuasi korban," kata Setyo.
Ketika sedang berusaha mengevakuasi korban, terdengar lagi ledakan yang kedua. Lokasi ledakan bom yang kedua berjarak 10 meter dari lokasi ledakan bom pertama.
Suara ledakan kedua membuat Febrianto panik. Dia bersama rekannya yang lain pun langsung menjauh dari lokasi dan meminta pertolongan pengendara sepeda motor untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur
"Saksi merasakan sakit pada telinga, karena ledakan da tekanan udara dari ledakan tersebut. Saksi panik dan menyelamatkan diri dengan menjauh dari TKP," katanya.
Tag
Komentar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial