Suara.com - Pencurian benda dari situs budaya kembali terjadi di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Sapundu atau tiang pengikat hewan korban saat upacara adat Tiwah, raib.
"Hilangnya sapundu berumur ratusan tahun terjadi belum lama ini," kata salah seorang ahli waris pemilik sapundu asal Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Sangkai (52), di Kuala Pembuang, Rabu (7/6/2017).
Ia mengatakan hilangnya benda berbentuk patung dan sakral bagi umat Kaharingan bukan yang pertama kali. Beberapa tahun lalu, sejumlah sapundu berumur ratusan tahun juga hilang di lokasi makam keluarga yang sama.
"Kejadian ini sudah kami laporkan ke Pos Polisi Bangkal Polres Seruyan, semoga pihak bisa mengungkap kasus pencurian ini, karena kami selaku keluarga sangat dirugikan dengan hilangnya sapundu tersebut," katanya.
Damang Kepala Adat Kecamatan Seruyan Raya Salundik Uhing mengatakan sapundu yang hilang jumlahnya sudah mencapai puluhan, dan rata-rata usianya ada yang sudah ratusan tahun.
"Kita memang tidak bisa memastikan jumlah sapundu yang hilang, tapi kita perkirakan jumlahnya sudah puluhan, dan sapundu yang hilang itu usianya sudah sangat tua," katanya.
Maraknya aksi pencurian benda-benda kuno di Bumi Gawi Hatantiring terjadi karena harga jualnya yang begitu tinggi. Satu buah sapundu yang sudah berusia ratusan tahun bisa dihargai hingga miliaran rupiah.
Selain itu, sapundu yang berupa ukiran patung dari kayu ulin menjadi incaran kolektor barang antik karena nilai sejarah serta seni yang unik berbeda dengan patung pada umumnya.
Untuk mengantisipasi kejadian yang sama, semua ahli waris yang memiliki sapundu dapat mendata barang yang ada, lalu melaporkannya kepada pemerintahan desa agar sapundu yang ada di Desa Bangkal bisa terpantau.
"Saya berharap kepada warga agar bisa mendata sapundu milik keluarganya dan melaporkan kepada pihak desa, karena ini merupakan situs budaya yang bukan saja milik keluarga tetapi juga desa sudah merasa memiliki," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jakarta Kembali Poles Ulang Patung Pancoran
-
Penataan Tahap Pertama Rampung, ini dia Wajah Baru Benteng Pandem Ambarawa
-
Ulasan Buku Toko Merah, Pentingnya Inovasi dan Menjauhi Sikap Sombong
-
Gedung Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional
-
Mengenal Kembali Gedung Sarekat Islam: Warisan Sejarah yang Terlupakan
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh