”Sejak kapan nama Patih Gaj Ahmada digunakan? Dalam sumber prasasti, kronik, naskah kidung, atau dongeng lisan apa sekali pun nama super aneh itu digunakan? Jawabnya, nama ’Gaj Ahmada’ untuk kali pertama digunakan oleh Herman Sinung Janutama dalam buku ’Kesultanan Majapahit’. Sebelum itu, belum pernah ada satu manusia pun yang menulis dan menafsirkan tokoh ’Rakryan Mahpatih Amangkubhumi Pu Gajah Mada’ dengan nama ’Patih Gaj Ahmada’.”
Karena kebenaran klaim itu sangat diragukan, klaim Gajah Mada sejatinya adalah Gaj Ahmada beserta atribut lainnya justru menjadi bahan lelucon warganet.
Akun @berhalanada secara satire menyandingkan ‘Gaj Ahmada’ dengan sejumlah pemikir kelas dunia yang juga namanya dibuat jadi pelesetan.
“Akhirnya, kita akan tahu bahwasanya Gaj Ahmada adalah karib dari Fauzan Nietzsche, Ahmad Al Marx, Lenin Abd Al Salam, Che Al Ghivara dkk,” tulis @berhalanada.
Sementara akun@Anton_djakarta berlagak menjadi sejarawan dengan menuliskan lelucon, “dulu pasukan Gaj Ahmada selalu membawa koki dari Tartar namanya A Koen, dia jago banget bikin bakmi.”
Sedangkan akun @digembok mengkritik klaim tersebut karena tak sesuai dengan gambaran Gajah Mada yang terdapat pada patung-patung.
“Bilangin sama yang bikin, gambarnya (Gaj Ahmada) salah. Masa Syech Gaj Ahmada pakaiannya tidak menutup aurat,” tulisnya.
Akun @ariomazda menuliskan komentar yang terbilang serius. Menurutnya, klaim tersebut hanya untuk mengetes daya kritis warga Indonesia.
”Saya sedikit berharap bahwa kasus bumi datar, anti-vaksin, dan Gaj Ahmada ini sebenarnya hanya prank untuk mencek kadar IQ orang Indonesia,” tulisnya.
Baca Juga: Apa Kata Sterling Soal Peluang Man City Musim Depan?
Warganet berakun @jatiratmaya lantas mengajukan satu usul yang harus diterima pemerintah, seandainya klaim’Gaj Ahmada’ itu benar.
“UGM (Universitas Gadjah Mada) harus ganti jadi UGA. Universitas Gaj Ahmada — feeling amazed,” tulisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO