Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangga untuk menyelesaikan masalah diplomatik di kawasan Teluk jika mereka tidak terlebih dahulu mencabut boikot perdagangan dan perjalanan yang mereka terapkan dua pekan lalu. Penegasan ini dsampaikan oleh Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.
Uni Emirat Arab, yang bersama-sama dengan Arab Saudi, Mesir dan Bahrain mengambil langkah-langkah yang mengucilkan Qatar, mengatakan sanksi terhadap negara itu bisa berlangsung selama bertahun-tahun, kecuali jika Doha mengabulkan tuntutan negara-negara kuat Arab.
Tuntutan direncanakan akan diungkapkan dalam beberapa hari mendatang.
Qatar membantah tuduhan-tuduhan yang dilancarkan oleh para negara tetangganya bahwa pihaknya mendanai terorisme, memicu ketidakstabilan kawasan atau membangun hubungan yang nyaman dengan musuh mereka, Iran.
Perselisihan itu telah menimbulkan keretakan di antara beberapa negara sekutu utama Amerika Serikat di Timur Tengah. Presiden AS Donald Trump mendukung langkah-langkah tegas terhadap Qatar, bahkan ketika Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS selalu berupaya untuk bersikap netral.
Pada Senin (19/6/2017), Qatar menggelar latihan perang bersama pasukan Turki, untuk menunjukkan bahwa negara itu masih memiliki negara-negara sekutu setelah dua pekan dikucilkan untuk pertama kalinya.
Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangganya sejauh mereka masih menerapkan "blokade", kata Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani.
"Mereka harus terlebih dahulu mencabut blokade jika ingin bernegosiasi," tegasnya di depan para wartawan.
"Sampai sekarang, kita tidak melihat ada kemajuan soal pencabutan blokade, yang merupakan syarat untuk melangkah maju (menuju perundingan, red)." Negara-negara yang telah menjatuhkan sanksi membantah bahwa mereka berniat melakukan blokade.
Baca Juga: Rizieq Tak Bisa Pulang karena Cuma Punya Tiket Pesawat Qatar
Qatar mendapatkan dukungan dari Turki selama masa perselisihan.
Saluran televisi berita yang didanai pemerintah, Al Jazeera, memperlihatkan satu baris pesawat antipeluru pengangkut personel berbendera Turki berada di pangkalan militer Tari bin Ziyad di Doha.
Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan tambahan Turki telah tiba di Qatar pada Minggu untuk melakukan latihan perang. Namun, sejumlah sumber militer di kawasan mengatakan kepada Reuters bahwa operasi itu sebenarnya melibatkan pasukan Turki yang memang sudah ada, bukan pasukan tambahan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Bisa Bangun Sport Tourism di Sumut Lewat Balap
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal