Suara.com - Sebelum perang bergolak di Gaza, Belal Ahmed pergi ke pasar sepekan sekali untuk membeli sayuran, buah, daging dan ayam. Sekarang cara berbelanja Ahmed berubah radikal.
Perang di sana menyebabkan tidak ada sumber daya listrik dan hidup dalam keterbatasan.
Tak Hanya Ahmed, 2 juta orang yang hidup di Gaza pun demikian. Mereka hanya menikmati listrik kurang dari 4 jam dalam sehari. Listrik itu tidak bisa banyak diharapkan untuk menghidupkan kulkas sebagai tempat penyimpan bahan pokok seperti daging dan makanan organik lainnya.
Sehingga Ahmed harus setiap hari membeli bahan makanan. Bahan makanan itu harus habis dalam sehari. Jika tidak habis akan membusuk dan terbuang.
"Saya memastikan tidak akan ada sisa makanan karena kita tidak bisa menjaga makanan yang dimasak segar untuk hari berikutnya, "kata Ahmed.
Belanja saban hari membuat kantong cepat tipis. Harga akan mahal, terutama di Ramadan.
Kebutuhan makan di Ramadan lebih terbatas, hanya 2 kali makan, pagi dan malam. (AFP)
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis