Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana pembatasan sepeda motor dengan rute ganjil-genap. Sebelumnya dilakukan untuk mobil.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan pihaknya akan mengkaji bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya terkait keefektifan program ganjil genap bagi motor untuk mengurangi kemacetan.
"Kita kaji dulu ya, kita kaji dulu Dishub (Dinas Perhubungan) sama Polda ya tentang ya kemungkinan (diberlakukan) kemungkinannya," ujar Djarot di Balaikota DKI, Rabu (21/6/2017).
Tak hanya itu, Djarot mengatakan pertimbangan rencana penerapan pembatasan ganjil genap bagi motor, karena hal tersebut telah diberlakukan untuk kendaraan roda empat atau mobil.
Ia menjelaskan alasan rencana penerapan ganjil genap, dikarenakan semakin membludaknya kendaaraan sepeda motor yang menimbulkan kemacetan di Jakarta.
"Begini, mobil sudah, tinggal kita tindak motor. Ini sepeda motor ini luar biasa banyaknya, juga menimbulkan kemacetan, jadi kita lihat dahulu biar kita kaji betul, apakah bisa dilakukan untuk ganjil genap motor," kata dia.
Djarot pun menegaskan rencana pembatasan ganjil genap bagi sepeda motor juga memiliki tujuan agar masyarakat dapar beralih ke transportasi umum.
"Tujuannya jelas, kita meminta warga masyarakat untuk melepaskan atau mengurangi penggunaan kendaraan pribadi," tandasnya.
Baca Juga: Mudik Lewat Tol, Luhut: Sistem Ganjil Genap Nggak akan Diterapkan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu