Suara.com - Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) mengkritisi permintaan Rizieq Syihab yang berencana meminta abolisi dan rekonsiliasi kepada Presiden Joko Widodo.
Koordinator TPDI Petrus Selestinus mengatakan permintaan Pentolan FPI melalui pengacara senior Yusril Ihza Mahendra tersebut harus diwaspadai oleh pemerintah.
"Presiden Jokowi dan semua pihak harus mewaspadai usulan Yusril Ihza Mahendra agar Rizieq Syihab diberikan abolisi dan dilakukan rekonsoliasi antara pemerintah dan Rizieq Shihab serta sejumlah aktivis yang dituduh melakukan makar," kata Petrus melalui keterangan tertulisnya pada Jumat (23/6/2017).
Dia menilai usulan Yusril tentang perlunya penghentian penyidikan kasus-kasus Rizieq Syihab demi stabilitas politik, sangat kontradiktif bahkan bertentangan dengan tujuan dilakukan penegakan hukum terhadap Rizieq. Rizieq diduga berkali-kali mengeluarkan pernyataan yang menyerang nama baik dan kehormatan kelompok agama lain. Bahkan menyerang nama baik beberapa tokoh nasional.
Petrus menilai usulan Yusril agar Presiden memberikan abolisi sangat politis dan kontraproduktif. Bahkan dia menilai hal tersebut bisa menjadi jebakan bagi Jokowi.
"Pertanyaannya, apakah Rizieq Shihab memiliki posisi, kualifikasi, kualitas dan kompetensi yang luar biasa besar sehingga jika proses hukum berjalan terus maka kepentingan negara akan dirugikan?" tutup Petrus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra