Makam Mbah Priok [suara.com/Bagus Santosa]
Kawasan makam Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad (Mbah Priok) di Koja, Jakarta Utara, mengalami banyak perubahan setelah ditetapkan menjadi cagar budaya.
Peresmian makam menjadi cagar budaya dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika masih menjabat gubernur pada 4 Maret 2017. Surat keputusan pemerintah diberikan kepada Habib Abdullah "Sting" yang merupakan cucu Mbah Priok.
Kini, makam tersebut dikelola Yayasan Maqom Keramat Syeh Sayyid Mbah Priuk atau yang dikenal sebagai Yayasan Makam Mbah Priok. Yayasan tersebut mengelola lahan seluas 3,4 hektar. Semenjak jadi cagar budaya, fasilitas dari pemerintah disediakan.
Peresmian makam menjadi cagar budaya dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ketika masih menjabat gubernur pada 4 Maret 2017. Surat keputusan pemerintah diberikan kepada Habib Abdullah "Sting" yang merupakan cucu Mbah Priok.
Kini, makam tersebut dikelola Yayasan Maqom Keramat Syeh Sayyid Mbah Priuk atau yang dikenal sebagai Yayasan Makam Mbah Priok. Yayasan tersebut mengelola lahan seluas 3,4 hektar. Semenjak jadi cagar budaya, fasilitas dari pemerintah disediakan.
Santri yang juga menjadi Makam Mbah Priok, Hendi (45), menceritakan perbandingan yang signifikan sebelum dan sesudah makam diresmikan Ahok.
"Ahok masuk sini, tim oranye masuk. Mereka ada lima orang yang kerjanya pagi sama sore. Selain itu, sekarang juga ada bus tingkat wisata. Dia beroperasi Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Mulai beroperasi dari jam 13.00 WIB sampai 21.00 WIB. Trayeknya, Ancol-Kota Tua-Masjid Istiqlal-Kalijodo," kata Hendi kepada Suara.com, Rabu (28/6/2017).
Dia menambahkan selain memperbantukan pasukan oranye dan alat transportasi publik, Ahok juga banyak memberi banyak bantuan langsung untuk pengurus makam.
Dia menyebutkan bantuan material untuk membangun atap makam, pembayaran listrik serta pengurukan lahan yang rencananya akan dibangun masjid.
"Ahok juga sudah janji membangun masjid, dan katanya Djarot juga mau nerusin. Tapi sampai sekarang belum. Harapannya, gubernur yang nanti sih bisa tetap lanjut," kata Hendi.
Hendi mengungkapkan ketika itu, Ahok sudah menyiapkan cetak biru kawasan untuk mendukung penataan wisata religius. Di antaranya, pembangunan masjid, pesantren, rumah potong hewan, sekolah pendidikan anak usia dini, serta menyediakan lahan untuk usaha kecil dan menengah.
"Sekarang PAUD-nya sudah ada, terus lahan UKM-nya juga pelan-pelan dibangun. Ya kalau pemerintah nggak (bantu), mudah-mudahan ada donatur untuk meneruskan ini," katanya.
"Ahok juga sudah janji membangun masjid, dan katanya Djarot juga mau nerusin. Tapi sampai sekarang belum. Harapannya, gubernur yang nanti sih bisa tetap lanjut," kata Hendi.
Hendi mengungkapkan ketika itu, Ahok sudah menyiapkan cetak biru kawasan untuk mendukung penataan wisata religius. Di antaranya, pembangunan masjid, pesantren, rumah potong hewan, sekolah pendidikan anak usia dini, serta menyediakan lahan untuk usaha kecil dan menengah.
"Sekarang PAUD-nya sudah ada, terus lahan UKM-nya juga pelan-pelan dibangun. Ya kalau pemerintah nggak (bantu), mudah-mudahan ada donatur untuk meneruskan ini," katanya.
Kala peresmian makam menjadi cagar budaya dilakukan, Ahok tengah menjalani proses hukum kasus penodaan agama.
"Bagi kami, semuanya sama saja kok. Siapapun, agama apapun, banyak kok yang ke sini. Mereka ke sini pasti karena panggilan hati. Jadi nggak ada masalah siapapun yang datang," kata Hendi yang sudah menjadi pengurus makam sejak tahun 2000-an.
Hendi mengatakan seingatnya, dari sekian gubernur, baru Joko Widodo dan Ahok yang pernah memasuki makam.
"Dulu Fauzi Bowo mau ziarah ke sini, eh nggak jadi. Dia berak-berak, dan akhirnya nggak jadi masuk ke sini terus pulang lagi. Cuma Ahok doang yang sampai ke sini. Dulu Pak Jokowi juga sempat ke sini Subuh-Subuh, tapi santri-santri di sini nggak banyak yang tahu," tutur warga Jalan Melati, Koja.
"Bagi kami, semuanya sama saja kok. Siapapun, agama apapun, banyak kok yang ke sini. Mereka ke sini pasti karena panggilan hati. Jadi nggak ada masalah siapapun yang datang," kata Hendi yang sudah menjadi pengurus makam sejak tahun 2000-an.
Hendi mengatakan seingatnya, dari sekian gubernur, baru Joko Widodo dan Ahok yang pernah memasuki makam.
"Dulu Fauzi Bowo mau ziarah ke sini, eh nggak jadi. Dia berak-berak, dan akhirnya nggak jadi masuk ke sini terus pulang lagi. Cuma Ahok doang yang sampai ke sini. Dulu Pak Jokowi juga sempat ke sini Subuh-Subuh, tapi santri-santri di sini nggak banyak yang tahu," tutur warga Jalan Melati, Koja.
Komentar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir