Suara.com - Napi asal Australia yang kabur dari Lapas Kerobokan, Bali, 19 Juni silam, diduga membuat postingan di sebuah akun Facebook miliknya. Dalam postingannya, Shaun Davidson, si napi kabur, menulis kata-kata dengan gaya bak menyanyi lagu rap.
Dua pekan setelah kabur dari Kerobokan lewat sebuah lubang berdiameter 40 sentimeter, Shaun masih buron. Petugas kepolisian masih belum berhasil melacak keberadaannya.
Kemudian, tiba-tiba muncul postingan Facebook dari seseorang yang mengaku sebagai Shaun, lelaki kelahiran Perth, Australia. Di situ, ia menulis dengan gaya lirik lagu rap yang isinya menyebut bahwa ia mengelabuhi pihak berwenang dengan cara melakukan "check-in" medsos palsu di beberapa negara Eropa dan Timur Tengah.
"Saya adalah bintang film aksi di dunia nyata, tidak ada penjara yang bisa menahan saya dari Australia ke Bali, Amsterdam ke Jerman, sebaiknya Anda percaya ketika saya bilang hidup saya bukan bohongan, saya sedang menyeruput koktail di pantai Dubai," bunyi postingan itu.
Akun Facebook tersebut diyakini milik buronan berumur 33 tahun yang memakai nama alias Matthew Rageone Ridler. Akun tersebut melakukan "check-in" atau dalam kata lain, menandai tempat yang dikunjungi, di sebuah klub malam di Amsterdam, sebuah tempat hiburan di Dubai, serta sebuah panti pijat di Jerman selama dua pekan terakhir sejak kabur dari penjara Kerobokan.
Bahkan, Shaun meminta kawan-kawannya di Australia untuk memberikan like serta membagikan sebuah laman yang didedikasikan untuknya. Kendati melakukan "check-in" di sejumlah tempat di Eropa dan Timur Tengah, pihak berwajib meyakini Shaun masih berada di negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Ada dugaan, Shaun bersembunyi di Pattaya, Thailand, sebuah daerah yang konon dijadikan para pelaku kejahatan asing untuk bersembunyi. Kepolisian Bali menduga, ada keterlibatan sindikat kejahatan internasional yang memberikan jalan bagi Shaun untuk kabur bersama tiga napi lainnya.
Shaun kabur bersama pelaku pencucian uang asal Bulgaria, Dimitar Nikolov Iliev, penyelundup narkoba asal India, Sayed Mohammed Said, serta pengedar narkoba asal Malaysia, Tee Kok King. Dimitar dan Sayed sudah lebih dahulu ditangkap di Novo Turismo, sebuah resor mewah di Dili, Timor Leste, dua hari setelah kabur. Sementara itu, Shaun dan Tee Kok King, masih buron.
Shaun sendiri, saat kabur, tinggal menjalani sisa hukuman 10 pekan, dari masa hukuman satu tahun dalam kasus pemalsuan identitas dengan tujuan untuk bisa bertahan di Bali. Adalah rekan-rekannya yang mengajaknya untuk kabur.
Menurut seorang rekan napi yang diwawancari News.com.au, Shaun dikenal pemberani dan punya karisma. Ia juga diceritakan sering menerima kunjungan dari sejumlah perempuan Indonesia.
Di Australia Barat, juga ada surat penangkapan atas dirinya. Ia kabur ke Bali saat menunggu proses peradilan dalam sebuah kasus yang tidak disebutkan. (News.com.au)
Berita Terkait
-
Bacok Petugas Pakai Parang, 11 Napi Lapas Nabire yang Kabur Terafiliasi OPM
-
PRISON BREAK! Bongkar Tembok Pakai Sendok, 7 Napi Lapas Sorong Kabur
-
Geger Napi Lapas Kutacane Kabur, Legislator PKB: Pasti Karena Over Capacity, Pemerintah Harus Evaluasi
-
Napi Kabur Massal di Lapas Kutacane: Bilik Asmara dan Jatah Makan Jadi Pemicu?
-
49 Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur saat Buka Puasa, Baru 14 Tahanan Balik Lagi ke Bui
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO