Suara.com - Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PKB, Mafirion, mengatakan, kaburnya para narapidana di Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, akibat masalah kelebihan kapasitas atau over capacity. Untuk itu ia meminta pemerintah segera melakukan evaluasi.
Ia mengatakan, jika pihaknya sudah mengingatkan kepada pemerintah secara berulang kali soal masalah kelebihan kapasitas dalam Lapas. Menurutnya, peristiwa kaburnya napi tersebut selalu berulang kali terjadi.
"Karena kan peristiwa seperti ini bukan peristiwa yang kemarin, oleh satu program yang kemarin kemudian terjadi hari ini. Tapi kan sudah lama begini," kata Mafirion di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
"Kita minta itu melakukan evaluasi yang sempurna terhadap lapas lapas. Karena bagaimanapun ini terjadi karena memang over capacity, sudah enggak bisa lagi itu. sudah pasti itu karena over capacity," sambungnya.
Menurut dia, kekinian lebih banyak warga binaan dari pada pembinanya dalam Lapas.
"Kan jomplang. misalnya harusnya kapasitas 300 orang, SDM yang melakukan pembinaan umpamanya 50 orang, tapi sekarang warga binaannya 1.000, tapi pembinanya tetap 50. Itu yang pertama," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta Kementrian Imgrasi dan Pemasyarakatan untuk melakukan evaluasi terhadap Rumah Tahanan ataupun Lapas yang dianggap sudah tak layak huni.
"Saya dengar Kutacane itu lahannya kecil dan berada di kawasan perkampungan, sehingga memang itu harus dievaluasi, harus dibinakan," pungkasnya.
Sebelumnya, 52 napi penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, kabur jelang berbuka puasa Senin lalu.
Baca Juga: 49 Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur saat Buka Puasa, Baru 14 Tahanan Balik Lagi ke Bui
Namun sebanyak 20 napi sudah kembali dan sisanya sebanyak 32 napi masih dalam proses pengejaran aparat keamanan. Diduga, bilik asmara dan jatah makan untuk para napi menjadi penyebab mereka melarikan diri.
Berita Terkait
-
Napi Kabur Massal di Lapas Kutacane: Bilik Asmara dan Jatah Makan Jadi Pemicu?
-
Lapas Kutacane Jebol: 49 Napi Lepas! Ini Kata Ditjen PAS soal Pengejaran
-
Detik-detik Puluhan Tahanan Kutacane Kabur dari Lapas, Berhamburan Lompati Pagar
-
49 Napi Lapas Kutacane Aceh Kabur saat Buka Puasa, Baru 14 Tahanan Balik Lagi ke Bui
-
Heboh Puluhan Napi Lapas Kutacane Ramai-ramai Kabur Jelang Buka Puasa, Ditjen PAS: Sebagian Sudah Ditangkap
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN