Suara.com - Arab Saudi masuk dalam daftar teratas negara Timur Tengah yang dituding 'mengimpor' teroris ke Inggris. Hal ini berdasarkan studi yang lembaga lembaga Henry Jackson Society.
Menurut Henry Jackson Society, Saudi sudah melakukan kampanye terorisme dengan label Wahabi di komunitas Islam Inggris sejak 60 tahun silam. Caranya dengan memberikan sumbangan ke sejumlah rumah ibadah, institusi pendidikan Islam dan pelatihan.
"Jaringan ini bisa ditelusuri diantaranya melalui sumbangan luar negeri yang berasal dari beberapa negara Teluk dan Iran melalui Eropa," klaim lembaga tersebut.
Tak diketahui berapa jumlah duit yang sudah digelontor. Yang pasti, jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
"Indikasinya bisa dilihat dari prevelensi pengkhutbah dan literatur ekstrimis Islam, termasuk penggunaan buku teks sekolah berbahasa Arab," lanjutnya.
Lebih lanjut, ada juga dana yang diberikan kepada ulaama Inggris melalui program bea siswa ke Saudi. Di sana, ulama tersebut didoktrin dengan ajaran mereka kemudian disebarkan ke komunitas muslim di dunia Barat.
"Termasuk mempromosikan Wahabi ke komunitas muslim. Fenomena ini telah menciptakan tantangan suara moderat dan menguatkan terorisme," sambungnya.
Henry Jackson Society juga mendesak pemerintah Inggris mempublikasikan fakta tersebut dan meminta komunitas muslim yang menerima bantuan dari Saudi untuk membeberkan penerimaan keuangan yang berasal dari luar negeri, dan untuk apa uang tersebut digunakan. (Dailymail)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Riwayat Pendidikan Gibran di KPU Jadi Sorotan, Masa SMA Ditempuh 5 Tahun
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta