Suara.com - Anggota Komisi III DPR Risa Mariska menilai aksi pemasangan bendera ISIS dan pengiriman surat kaleng berisi ancaman ke Polsek Kebayoran lama, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/7/2017), pagi, merupakan sinyalemen kelompok garis keras itu sudah dalam posisi dekat.
"Bahwa ini sebagai sinyal adanya ISIS dan ISIS itu sudah dekat dengan kita. Tanpa kita sadari. Terkait adanya bendera ISIS di kantor kepolisian dan juga terkait dengan penusukan anggota kepolisian di Masjid Falatehan," kata Risa di DPR Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Pemasangan bendera ISIS terjadi tak lama setelah kasus penusukan terhadap dua anggota Brimob Polri di dalam Masjid Falatehan, Jakarta Selatan. Dua kejadian itu tak lama setelah bom bunuh diri di Kampung Melayi, Jakarta Timur, yang menewaskan tiga anggota Polri.
Lebih jauh Risa mengatakan kenapa kelompok teroris menyerang polisi karena polisi dianggap musuh.
"Memang targetnya mereka aparat penegak hukum. Kenapa targetnya penegak hukum? Karena mereka aparat - aparat ini dianggap menghalang - halangi mencegah masuknya ISIS kelompok mereka ke negara kita. Ini yang menjadi target bagi mereka kepolisian adalah musuh pertama," ujar Risa.
Risa menilai kelompok teroris akan terus menerus menebar teror.
"Meski domainnya pada penegakan hukum, tapi ini menjadi tugas kita sebagai masyarakat untuk waspada, kemudian berpartisipasi aktif kalau ada dirasa mencurigakan segera melaporkan. Kita butuh hal - hal seperti itu partisipasi masyarakatnya harus tinggi soal teror. Jadi teror itu bukan soal bom. Tapi juga dengan tujuan menakutkan dengan cara apapun," ujar Risa.
Tag
Berita Terkait
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check