Suara.com - Sukur (35), warga Kabupaten Banjarnegara, tewas tenggelam di bendungan Sungai Kramat Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (9/7/2017).
Kepala Kepolisian Resor Batang, AKBP Juli Agung Pramono di Batang, Minggu, mengatakan bahwa korban tewas tenggelam karena diduga tidak bisa berenang saat menceburkan diri ke bendungan itu.
"Kami masih menyelidiki terhadap kasus tewasnya korban itu. Akan tetapi dugaan sementara, korban tewas tenggelam karena tidak bisa berenang," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Kepolisian Sektor Batang AKP Bambang Sugiyanto mengatakan peristiwa tenggelamnya Sukur itu berawal saat korban bersama belasannya temannya mencuci karpet di bendungan Sungai Kramat Desa Pasekaran, Kecamatan Batang.
Korban bersama 15 temannya, kata dia, datang ke bendungan Sungai Kramat menggunakan kendaraan pick up untuk mencuci karpet yang baru saja digunakan untuk hajatan," katanya.
"Kemudian, setelah selesai mencuci karpet, mereka mandi itu dan diikuti oleh korban dengan menceburkan diri ke bendungan itu. Diduga akibat tidak bisa berenang korban langsung tenggelam," katanya.
Ia mengatakan beberapa teman lainnya yang melihat korban tenggelam berusaha menolong untuk ditarik ke tepi sungai itu.
"Akan tetapi akibat tidak kuat menahan arus air, para saksi mencari gedebog pisang tetapi korban terlanjur tewas tenggelam sebelum sempat ditolong lagi," katanya. [Antara]
Baca Juga: Anaknya Tewas Tenggelam, Orangtua Surati Jokowi, Apa Isinya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu