Suara.com - Pembangkang Cina yang pernah meraih penghargaan Nobel Perdamaian 2010, Liu Xiaobo, meninggal dunia pada usia 61 tahun di Rumah Sakit Shenyang, Kamis (13/7/2017). Kematiannya itu tak lama setelah Liu Xiaobo dibebaskan dari penjara karena alasan kemanusiaan.
Musuh pemerintah Cina sejak peristiwa Tiananmen 1989 itu meninggal karena penyakit kanker hati kronis yang dideritanya.
Kabar meninggalnya Liu tersebut memicu protes dari sejumlah negara. Mereka menilai pemerintah Cina tak memenuhi standar hukum internasional.
Namun, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang meminta negara-negara asing tersebut berhenti melancarkan tuduhan yang tak mendasar.
“Setiap tuduhan dari negara-negara asing adalah bentuk ancaman terhadap kedaulatan Cina,” tegas Geng Shuang.
Ia menjelaskan, Cina adalah negara hukum, sehingga setiap negara lain tidak berhak melancarkan tuduhan tanpa dasar.
“Cina adalah negara hukum. Penanganan kasus Liu Ziaobo adalah murni urusan dalam negeri kami, sehingga negara asing tidak bisa berada dalam posisi memberikan pernyataan tak tepat,” tandasnya.
Liu Xiaobo dijebloskan ke dalam penjara sejak tahun 2009. Ia dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan subversif, yakni ingin mengganti sistem pemerintahan demokrasi rakyat di Cina menjadi liberal seperti negara-negara barat.
Baca Juga: WNA Buronan Kasus 1 Ton Sabu Ditangkap Gara-gara Bus Pariwisata
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
Terkini
-
Usai Dipecat PDIP, Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin yang 'Mau Rampok Uang Negara' Bakal di-PAW
-
Siapa Bupati Buton Sekarang? Sosoknya Dilaporkan Hilang di Tengah Demo, Warga Lapor Polisi
-
Stok Beras Bulog Menguning, Komisi IV DPR 'Sentil' Kebijakan Kementan dan Bapanas
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama