Suara.com - Polda Metro Jaya akhirnya meringkus WNA asal Taiwan berinisial HYL yang melarikan diri saat pengungkapan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak satu ton di Serang, Banten, Kamis (13/7/2017) dini.
Penangkapan itu menggenapi jumlah pelaku penyeludupan sabu-sabu produksi pabrikan Guang Zho, Tiongkok, yang diburu polisi, yakni empat orang.
"Kami melakukan pencarian tersangka HYL sejak Kamis (13/7), dan sudah tertangkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (14/7/2017).
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta menjelaskan, HYL ditangkap pada Kamis sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Menurutnya, penangkapan HYL dilakukan saat polisi menerima laporan dari sopir bus Pariwisata yang curiga terhadap WNA tersebut.
"Dia ingin menaiki bus. Bus ini bukan bus umum, tapi bus pariwisata, sehingga yang bersangkutan tidak berhenti," kata Nico.
Sang sopir, kata Nico, lantas melaporkan ciri-ciri HYL kepada polisi setempat. Sopir tersebut tahu HYL sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyeludupam sabu sebanyak satu ton.
"Karena data dan foto yang bersangkutan udah disebar, sopir melaporkan ke polisi, polsek setempat, di mana ada 4 anggota dari Polsek Cilegon dibantu polres melakukan pencarian dan tertangkap sekitar 16.30 WIB," tuturnya.
Baca Juga: Peluru Mortir Dijadikan Tungku Masak, Ibu di Maluku Tewas
Setelah HYL ditangkap, polisi kemudian menginterogasi pelaku. Melalui penangkapan itu, polisi juga menyita telepon seluler dan paspor milik HYL.
Nico menambahkan, paspor tersebut digunakan para pelaku untuk melarikan diri apabila tertangkap saat menyeludupkan narkoba ke Indonesia
"Ada ponsel dan paspor sehingga yang bersangkutan, kami interogasi. Masing-masing pelaku pada saat melakukan kegiatan, menyiapkan paspor di kantung masing-masing dan ponsel. Jadi, kalau ketahuan langsung pergi ke luar negeri," jelasnya.
Dalam pengungkapan kasus penyelundupan sabu satu ton di Serang, Banten, polisi telah menangkap tiga WNA asal Taiwan yakni berinisial LMH, CWC dan LGY. LMH, pimpinan pelaku ditembak mati polisi lantaran dianggap melawan saat disergap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi