Suara.com - Wakil Kepala Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang Jakarta Pusat Komisaris Eko Prasetyo mengatakan proses hukum terhadap sembilan murid sekolah yang diduga melakukan bullying terhadap siswi kelas VI SD Negeri di Tanah Abang berinisial SW, akan tetap berjalan, meskipun sudah ada perdamaian antara orangtua mereka.
"Proses penyidikan tetap kami lakukan secara prosedural dan profesional. Proses hukum tetap berjalan, untuk perdamaian itu nanti pada saat di peradilan," kata Eko di Polsek Metro Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2017).
Namun, proses hukum terhadap anak - anak berbeda dengan kasus yang melibatkan orang dewasa. Pengadilan terhadap mereka menggunakan sistem diversi.
Diversi merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Itu tercantum dalam Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Terhadap Anak.
"Proses pengambilan keputusan dan proses diversi adalah metode - metode yang diselesaikan dalam perkara pidana khusus pelakunya anak - anak. Dimana anak - anak ini diselesaikan masalahnya di luar sistem peradilan. Tidak dihukum selayaknya pelaku pidana," ujar Eko.
Eko menambahkan proses peradilan terhadap sembilan anak ditempuh karena pertimbangan mereka masih punya masa depan yang panjang.
"Karena semangat dari proses peradilan anak, kita harus memperhitungkan masa depan anak yang masih panjang. Penyidikan tetap profesional, namun usaha - usaha di luar peradilan tetap kami upayakan, kami adopsi dalam proses penyidikan," kata Eko.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanah Abang Jakarta Pusat Komisaris Mustakim mengatakan sembilan murid tersebut telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik di unit anak.
Pelaku dan korban sebenarnya merupakan teman sepermainan. Mereka punya geng namanya Brother Of Santay.
Pertemanan mereka pecah di Thamrin City gara-gara soal kata-kata. Pelaku tidak terima dengan ucapan korban.
Kasus bullying ini terungkap setelah kasus bullying terhadap Farhan, mahasiswa Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Farhan di-bully teman-teman sekelasnya dan kasus tersebut menjadi perhatian pemerintah, sama seperti kasus geng Brother Of Satay.
Tag
Berita Terkait
-
Dibully Mahasiswa Unud usai Tewas, Polisi Telusuri Isi HP dan Laptop Timothy Anugerah, Mengapa?
-
MenHAM Pigai Desak Polisi Usut Kematian Mahasiswa Unud Timothy Anugerah: Ada Kaitan Bullying?
-
8 Poin Klarifikasi Ibu Timothy Anugerah Mahasiwa Unud: Bantah Gangguan Mental, Tidak Di-bully
-
Minta Maaf Sambil Bersimpuh, Komika Hari Otong Bikin Ibunda Badru Menangis!
-
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN