Suara.com - Kasus penyiraman air keras terhadap wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, bukan hanya menjadi prioritas Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Iriawan.
Iriawan keburu dipromosikan ke Mabes Polri untuk mengisi posisi Asisten Kapolri Bidang Operasi. Selanjutnya kepemimpinan Polda Metro Jaya dijabat oleh Inspektur Jenderal Idham Azis.
Meski kasus Novel ditangani oleh Polda Metro Jaya, Namun itu menjadi pekerjaan rumah sampai pimpinan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Untuk kasus Novel, masih dalam PR-nya Polda Metro Jaya. Itu juga PR kami semua (sampi mabes polri). Pak kapolri sudah koordinasi dengan KPK untuk bagaimana segera menuntaskan kasus ini," kata Kepala Biro Penerangan Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (21/7/2017).
Rikwanto menambahkan penyidik terus melakukan kerja sama dengan KPK, untuk secepatnya dapat mengungkap kasus tersebut.
"Berbagai upaya dilakukan, kami juga terus kerjasama dengan KPK ada pendampingan dari KPK sehingga KPK bisa setiap saat memberi masukan, memonitor kasus. Saat ini belum terungkap, Insya Allah ke depan segera terungkap," ujar Rikwanto.
Kemarin, Iriawan menegaskan akan tetap mengemban tugas di mana pun tempatnya. Iriawan dirotasi dari jabatan Kapolda Metro Jaya menjadi Asisten Operasi Kapolri Mabes Polri.
"Amanah akan saya jalankan maksimal seperti saya jadi Kapolda Metro Jaya. Tentunya itu kepercayaan pimpinan kepada saya, itu saja," kata Iriawan di Gedung SMESCO, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2017).
Baca Juga: KPK Doa Bersama untuk Novel Baswedan
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu