Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar doa bersama untuk mengenang 100 hari penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Novel diserang dengan air keras oleh dua orang tidak dikenal usai Salat Subuh, pada 11 April 2017.
Acara doa bersama dihadiri oleh Ketua KPK Agus Rahardjo dan istri dari Novel Baswedan, Rina Emilda. Selain itu, doa bersama ini juga dihadiri oleh semua pegawai komisi antirasuah. Acara diselenggarakan di depan kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2017).
"Sore ini kita berkumpul sebagai wujud keprihatinan kita atas penyerangan brutal yang menimpa saudara kita, sahabat kita, pejuang kita, Novel Baswedan," kata salah seorang pegawai yang memimpin doa bersama.
Agus, dalam pidato singkatnya, ingin pelaku dari penyerangan tersebut segera ditangkap.
"Kita sudah bertemu dengan pihak berwajib dalam kepolisian dua kali, yang kali kedua dihadiri oleh Kapolri sendiri," kata Agus.
Dalam pertemuan kedua tersebut, kata Agus, ada permintaan dari kepolisian agar dizinkan datang Singapura untuk mengecek kondisi, sekaligus memberi rasa aman dan nyaman terhadap Novel.
"Bahkan saya bersedia mendampingi untuk kemudian juga memberikan rasa nyaman dan aman pada keluarga kita, saudara Novel," tutur Agus.
Namun demikian, permintaan itu belum juga dilaksanakan oleh pihak kepolisian meskipun sudah mendapat izin dari KPK.
Hal yang tidak kalah penting, lanjut Agus, KPK akan menanyakan kembali terkait perkembangan proses penanganan kasus tersebut.
Baca Juga: KPK Khawatir Mata Kiri Novel Baswedan Buta Permanen
"Nah biasanya kalau perkembangan itu akan lebih efektif nanti berbicara empat mata. Biasanya, mudah-mudahan itu akan kita lakukan dalam waktu cepat. Hasilnya juga akan kita bisa capai dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucap Agus.
"Saudara sekalian mari kita tetap berdoa kepada Allah untuk saudara kita, saudara Novel," Agus menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?