Suara.com - Kabut asap semakin pekat menyelimuti Kota Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, kebakaran, serta pembakaran lahan gambut.
Antara melaporkan di Kota Meulaboh, Minggu, kabut asap sangat parah sejak pukul 20.30 WIB, dan lebih menyesakkan pernafasan dibandingkan dua hari sebelumnya, terutama di Jalan Gajah Mada hingga Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Johan Pahlawan..
Beberapa pengendara sepeda motor di persimpangan Kisaran Meulaboh menutup bagian muka dengan kain dan baju guna menghindari hirupan asap yang sangat terasa perih pada mata dan tenggorok.
"Sakit mata, panas terasa asapnya. Cepat tutup hidung dengan baju, jangan hirup," ucap seorang wanita dari atas sepeda motor kepada suami dan anaknya di simpang Kisaran Meulaboh.
Kabut asap tebal Minggu malam juga sangat terasa dan terlihat di wilayah Kecamatan Meureubo, mulai dari Jalan Nasional Meulaboh-Medan hingga memasuki wilayah Kota Meulaboh, biasanya lokasi Jembatan Besi (Jembes) selalu banyak warga memancing ikan dari atas jembatan, namun malam ini terlihat begitu sepi.
Kebakaran lahan gambut masih ditemukan di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, meski sudah berlangsung beberapa hari lalu, dan tetap saja masih ada pembakaran lahan, seperti di Desa Lapang, Suak Raya, Leuhan, Minggu sore masih muncul asap tebal dari rawa-rawa yang terbakar.
Badan Penangulangan Bencana Aceh (BPBA) telah mengoordinasikan penanganan kondisi di Aceh Barat kepada Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB).
Kepala BPBA Rusmadi, kepada wartawan menyampaikan, BNPB akan mengerahkan pesawat heli bom air untuk memadamkan api yang membakar rawa gambut karena tidak bisa dijangkau armada pemadam kebakaran.
Diperkirakan lebih 60 hektare kawasan rawa gambut di Aceh Barat terbakar dalam sepekan terakhir.
BPBD bersama unsur TNI, Polri sudah kawalahan melakukan pemadaman api karena cuaca terik semakin memicu penyebaran melalui rawa gambut, meski berhasil memadamkan api di beberapa tempat. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Kemendagri Apresiasi Upaya Sumut Tekan Inflasi
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Kebakaran di Jatipulo Hanguskan 60 Rumah, Kabel Sutet Putus Biang Keroknya?
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
-
Jeritan 'Bapak, Bapak!' di Tengah Longsor Cilacap: Kisah Pilu Korban Kehilangan Segalanya
-
Khawatir Komnas HAM Dihapus Lewat Revisi UU HAM, Anis Hidayah Catat 21 Pasal Krusial
-
Terjebak Sindikat, Bagaimana Suku Anak Dalam Jadi Korban di Kasus Penculikan Bilqis?
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak