Suara.com - Kawasan Indonesia bagian timur, khususnya Kota Ambon masih dilanda musim kemarau. Pemerintah setempat pun bersiaga menghadapi k ebakaran hutan.
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy meminta warga kota untuk siaga menghadapi bencana kebakaran hutan yang terjadi beberapa pekan terakhir di Kota Ambon.
"Pemkot Ambon terus berupaya meminimalisir terjadinya bencana kebakaran hutan di Kota Ambon akibat musim kemarau yang berkepanjangan, selain antisipasi kami juga meminta warga untuk lebih siaga," katanya di Ambon, Selasa (12/1/2016).
Kebakaran hutan terjadi beberapa pekan terakhir di sejumlah lokasi di kota Ambon. Di antaranya hutan kawasan Halong, Gunung Nona dan sejumlah kawasan lainnya.
"Kebakaran hutan akibat kemarau yang berkepanjangan berdampak pada kabut asap dan debu yang menyelimuti kota Ambon, kami berupaya untuk melakukan antisipasi dengan menyiagakan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mengantisipasi kebakaran," katanya.
Langkah antisipasi telah dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar terus waspada terhadap bahaya kebakaran akibat musim kemarau. Pihaknya juga akan melakukan rapat kordinasi dengan seluruh pengambil keputusan untuk mengambil langkah cepat dan tepat mencegah terjadinya bencana kebakaran hutan.
"Kami juga akan mengambil langkah penanganan yang sifatnya darurat terkait bencana kebakaran hutan yang terjadi beberapa waktu terakhir," ujarnya.
Dia mengakui, kebakaran hutan yang terjadi berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat apalagi warga yang menempati kawasan berdekatan dengan hutan yang terbakar.
"Dalam rapat kordinasi kita akan membicarakan juga dampak lingkungan paska kebakaran hutan kemarin dan langkah antisipasi karena bencana kebakaran hutan di Ambon akibat pengaruh musim kemarau bukan sengaja dibakar oknum tertentu," ujarnya.
Richard menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat guna mengantisipasi musim kemarau yang berdampak pada kekeringan dan kebakaran hutan maupun lahan milik masyarakat.
"Sosialisasi terus dilakukan baik dalam kegiatan 'blusukan' dan sosialisasi secara langsung di masyarakat atau juga melalui sarana komunikasi media masa," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Buah Durian Mau Diklaim Malaysia Jadi Buah Nasional, Indonesia Merespons: Kita Rajanya!
-
Panas Adu Argumen, Irjen Aryanto Sutadi Bentak Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Jangan Sok-sokan!
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis