Suara.com - Secara diam-diam Kapolri Jenderal Tito Karnavian menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Tak seperti biasanya, Tito masuk ke Istana tidak melalui pintu Istana Negara. Pengamatan suara.com, Tito masuk lewat pintu Wisma Negara.
Iringan mobil kendaraan dinas Kapolri tiba di parkiran kompleks Kementerian Sekretariat Negara, persisnya di samping Wisma Negara sekitar pukul 14.15 WIB. Namun para awak yang berada di lokasi tidak boleh mendekat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Salah satu Paspampres melarang para awak media mendekat ke Wisma Negara.
"Mohon maaaf tidak boleh ke sini, perintah atasan wartawan tidak boleh mendekat ke sini," kata salah seorang Paspampres.
Sampai berita ini diturunkan, Tito masih berada di dalam Istana Merdeka untuk menghadap Jokowi.
Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rikwanto mengaku belum mengetahui apa yang akan mereka bicarakan. Ketika ditanya apakah Tito diminta menghadap Presiden untuk memberikan penjelasan mengenai perkembangan penyelidikan kasus penyiram air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan, Rikwanto belum dapat memastikan.
Kemarin, ketika menghadiri acara Lebaran Betawi di Perkampungan Budaya Betawi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jokowi menyinggung pemanggilan terhadap Kapolri.
"Kemarin sudah saya sampaikan ke Kapolri, besok mau menghadap," kata Jokowi.
Baca Juga: Polisi Punya 3 Sketsa Wajah Terduga Penyerang Novel
Sebelumnya, Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak bersama Kontras, dan LBH Jakarta mendesak Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta sebagai tim independen untuk mengungkap pelaku dan aktor penyerangan Novel.
Desakan muncul karena sudah lebih dari 100 hari, polisi tak juga mengungkap kasus.
"Presiden Jokowi harus turun tangan membentuk TGPF. Sebab ada dugaan beberapa jenderal Polri terlibat dalam kasus ini," kata Dahnil dalam konferensi pers di kantor PP Muhammadiyah, Rabu (26/7/2017).
Sampai hari ini, Novel masih menjalani perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura.
Pengakuan Novel
Novel mengungkapkan oknum polisi yang melakukan teror orangnya itu-itu saja. Novel yang telah menjadi korban teror air keras mengatakan punya informasi soal teror terhadap penyidik KPK.
Berita Terkait
-
Siapa God Father dan God Mother Politik Jelang Pilpres 2019?
-
Polisi Punya 3 Sketsa Wajah Terduga Penyerang Novel
-
Polisi Bantah Sketsa Wajah Lelaki di HL Tempo Penyerangan Novel
-
Polisi Kembali Minta Novel Buka Nama Jenderal yang Terlibat
-
Novel Punya Daftar Penyidik akan Dihabisi, Ini Kata Mabes Polri
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang