Suara.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan, bangsa Indonesia seharusnya menegakkan demokrasi Pancasila yang sejalan persatuan Indonesia dan keadilan sosial sehingga Indonesia menjadi negara maju.
"Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah, pudar nilai-nilai luhur Pancasila, dan menguatnya kesenjangan sosial. Dua persoalan yang saling terkait ini menjadi persoalan utama bangsa Indonesia, dan mendesak untuk segera diatasi," kata Zulkifli Hasan, pada acara "Silaturrahmi Nasional Junior Chamber International (JCI) Indonesia", di Jakarta, Senin.
Menurut Zulkifli, saat ini terjadi pergeseran nilai-nilai luhur Pancasila. Sehingga, orang yang memiliki kekuatan finansial dihargai, tanpa mempedulikan dari mana memperoleh kekayaannya. Kekuatan materi, kata dia, saat ini menjadi segalanya, sehingga mendorong orang mencari materi dengan segara cara.
"Ini yang membuat nilai luhur Pancasila menjadi luntur, dan tumbuh kesenjangan sosial, sehingga orang kaya makin kaya dan orang miskin menjadi makin miskin," ungkapnya.
Zulkifli juga menyinggang pudar nilai-nilai Pancasila ini juga memasuki wilayah politik, yakni pada saat penyelenggaraan pilkada banyak calon kepala daerah yang melakukan praktik politik uang dengan memberikan amplop atau sembako kepada para pemilih.
Apalagi, kata dia, jika sumber dana itu dari sponsor, sehingga setelah terpilih menjadi kepala daerah memberikan izin pengelolaan sumber daya alam atau proyek infrastruktur kepada sponsor.
"Praktik seperti ini (pemberian amplop dan sembako) juga mendorong kesenjangan sosial," kata dia lagi.
Zulkifli yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) mengingatkan, pudar nilai-nilai luhur Pancasila dan kesenjangan sosial ini harus segera diatasi, karena dapat mengancam persatuan Indonesia.
Zulkifli menegaskan, untuk menegakkan demokrasi Pancasila, maka seluruh elemen bangsa Indonesia, terutama para pemimpinnya agar komitmen untuk menegakkan dan mengimplementasikan empat konsensus dasar Indonesia, meliputi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan bhinneka tunggal ika.
"Artinya, para pemimpin baik di tingkat nasional dan daerah, perilakunya harus seuai dengan empat konsensus dasar Indonesia," katanya pula.
Zulkifli juga mengingatkan, para pendiri bangsa memberikan amanah yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, bahwa tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan seluruh bangsa Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia sejahtera. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional