Suara.com - Lembaga Jaringan Suara Indonesia (LJSI) menggelar survei untuk menakar keterpilihan sejumlah bakal calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018.
Dalam survei yang digelar pada tanggal 3 sampai 10 Agustus tersebut, LJSI memasukan nama sejumlah nama yang digadang-gadang bakal maju dalam pilkada tersebut yakni, Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, La Nyalla Matalitti, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan beberapa tokoh lainnya.
Hasilnya, ditinjau dari aspek penerimaan warga Jatim, Agus mendapat persentase paling kecil, yakni 48,2 persen.
"Tokoh lainnya yang masih di bawah 60 persen seperti Nur Hayati Ali Assegaf 57,3 persen, Nurwiyatno 54,2 persen, Syafiiin 42,3 persen, Abdullah Azwar Anas 58,3 persen," kata Direktur LJSI Fahrurizal Fan melalui keterangan persnya, Senin (14/8/2017).
Sementara dari aspek kemampuan atau kapabilitas para tokoh, warga Jatim lebih memilih La Nyalla Mataliti. Dia dianggap sebagai tokoh yang paling mampu mengatasi persoalan ekonomi dan sosial di masyarakat Jatim.
"Ada 86,4 persen yang menilai La Nyalla mampu, sedangkan Khofifah Indar Parawangsa sebesar 82,1 persen, disusul dengan Tri Rismaharini 80,3 persen, dan Gus Ipul sebesar 78,3 persen. Sementara AHY hanya 52,3 persen," katanya.
Sementara ditinjau dari aspek elektabilitas, Tri Rismaharini memimpin dengan angka 20,6 persen. Angka tersebut tidak jauh beda dengan yang diraih La Nyalla, yakni 20,5 persen.
"Sementara AHY mendapat 1,7 persen, Gus Ipul mendapat 9,3 persen, lalu Djarot Syaiful Hidayat 4,4 persen, kemudian Abdullah Azwar Anas 4,3 persen dan Nurwiyatno 3,2 persen," kata Fahrurizal.
Survei LJSI ini dilakukan di 29 kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur dengan jumlah responden 1.613. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 2,44 persen.
Baca Juga: Prostitusi Online di Bogor Terbongkar, Tawarkan Jasa via WhatsApp
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO