Suara.com - Negara-negara ASEAN diminta untuk segera merespon krisis kemanusiaan etnis Rohingya yang tengah terjadi di Myanmar. Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid.
Menurut Hamid, sudah terlalu banyak korban sipil berjatuhan, terutama anak-anak dan perempuan, sehingga kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan.
"Seharusnya, ASEAN memberikan bantuan diplomasi sebagai persatuan bangsa-bangsa se-Asia Tenggara. Karena itu (Myanmar) ada di wilayah ASEAN," kata Usman dalam diskusi di kantor Amnesty Internasional, Jakarta Pusat, Minggu (3/9/2017).
Menurut Usman, tindak kekerasan yang telah berlangsung sudah puluhan tahun dan ini jelas masuk pelanggaran HAM berat. Sehingga perlu kerjasama dengan lembaga internasional untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kalau tidak ada dorongan untuk menyelesaikan permasalahan ini, maka korban akan semakin banyak. Ini sudah sangat darurat kemanusiaan," ujarnya.
Dilansir Reuters, sejak beberapa bulan terakhir, jumlah korban tewas Rohingya di Rakhine, Myanmar, mencapai lebih dari 1.000 orang. Dua badan PBB yang diwawancara Reuters di Cox Bazar--tempat pengungsian 70 ribu Rohingya di Bangladesh, menyebutkan mereka telah mengalami tindak kekerasan dari tentara dan polisi Myanmar.
Kekerasan terbaru yang melanda wilayah Rohingya dipicu penyerbuan sebuah pos kepolisian yang menewaskan 30 orang aparat. Serangan yang terjadi pada 25 Agustus tersebut kabarnya dilakukan oleh gerilyawan The Arakan Rohingya Salvation Army, atau ARSA.
Pemerintah Myanmar telah mengevakuasi sedikitnya empat ribu warga desa non-Muslim di tengah bentrokan yang berlangsung. Sementara ribuan Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh