Indra J Piliang ditangkap karena kasus dugaan narkoba. [dok.Istimewa]
Baca 10 detik
Ketika ditemui Suara.com, Kamis (14/9/2017), petugas keamanan Diamond Karaoke and Lounge, Sail (48), menceritakan kronologis penangkapan mantan peneliti Centre for Strategic and International Studies yang kini duduk sebagai Ketua Departemen Kajian Kebijakan sekaligus Ketua Dewan Pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra Jaya Piliang.
"Itu tadi malam (Rabu) pukul 19.30 WIB. Ada enam orang datang pakaian bebas (polisi)," kata Sail.
Sail sempat meminta mereka berhenti sebelum masuk ke tempat karaoke. Tetapi Sail kemudian membiarkan mereka setelah salah satu petugas mengeluarkan surat perintah penangkapan.
"Itu polisi langsung tunjukkin surat perintah (penangkapan). Ini ada surat perintahnya sudah TO (target operasi). Langsung mereka nyelonong masuk. Saya juga kaget kan," kata Sail.
Sekitar setengah jam setelah polisi masuk ke ruang karaoke, Sail diminta polisi untuk ikut masuk sebagai saksi.
"Itu setengah jam polisi di dalam, saya dipanggil masuk, suruh jadi saksi. Lihat ke room itu (tempat Indra karaoke) ada bong (sabu) di atas meja, tapi nggak ada barang bukti sabu cuma ada minuman," ujar Sail.
Di ruangan tersebut, Sail tak melihat ada perempuan.
"Pas saya masuk, nggak ada lihat (perempuan). Cuma sama temannya aja itu dia dua orang. Itu langsung mereka dibawa polisi," ujar Sail.
Indra yang merupakan tokoh berpengaruh di Partai Golkar diciduk polisi bersama RF (32) dan MIJ (35). Saat ini, mereka tengah menjalani pemeriksaan.
"Itu tadi malam (Rabu) pukul 19.30 WIB. Ada enam orang datang pakaian bebas (polisi)," kata Sail.
Sail sempat meminta mereka berhenti sebelum masuk ke tempat karaoke. Tetapi Sail kemudian membiarkan mereka setelah salah satu petugas mengeluarkan surat perintah penangkapan.
"Itu polisi langsung tunjukkin surat perintah (penangkapan). Ini ada surat perintahnya sudah TO (target operasi). Langsung mereka nyelonong masuk. Saya juga kaget kan," kata Sail.
Sekitar setengah jam setelah polisi masuk ke ruang karaoke, Sail diminta polisi untuk ikut masuk sebagai saksi.
"Itu setengah jam polisi di dalam, saya dipanggil masuk, suruh jadi saksi. Lihat ke room itu (tempat Indra karaoke) ada bong (sabu) di atas meja, tapi nggak ada barang bukti sabu cuma ada minuman," ujar Sail.
Di ruangan tersebut, Sail tak melihat ada perempuan.
"Pas saya masuk, nggak ada lihat (perempuan). Cuma sama temannya aja itu dia dua orang. Itu langsung mereka dibawa polisi," ujar Sail.
Indra yang merupakan tokoh berpengaruh di Partai Golkar diciduk polisi bersama RF (32) dan MIJ (35). Saat ini, mereka tengah menjalani pemeriksaan.
Golkar
Partai Golkar akan memberikan bantuan hukum kepada Indra untuk menghadapi jeratan kasus sabu.
"Ya kita punya lembaga bantuan hukum, kalau dia menginginkan bantuan hukum pasti kita bantu," kata Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Partai Golkar Roem Kono di gedung DPR.
Tetapi, Partai Golkar tetap akan profesional. Jika Indra terbukti terlibat kasus narkoba, partai akan memberikan tindakan tegas.
"Ya kita harus berikan sanksi. Sanksi moral termasuk pemberhentian," kata Roem Kono.
Roem Kono menambahkan langkah yang dilakukan Golkar sekarang mempelajari perkara Indra.
"Oleh karena itu kita mau teliti dulu sampai sejauhmana. Semoga dengan ditangkapnya dia, dia bisa sembuh. Itu saja. Kita harapkan," kata Wakil Ketua IV DPR.
Partai Golkar akan memberikan bantuan hukum kepada Indra untuk menghadapi jeratan kasus sabu.
"Ya kita punya lembaga bantuan hukum, kalau dia menginginkan bantuan hukum pasti kita bantu," kata Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Partai Golkar Roem Kono di gedung DPR.
Tetapi, Partai Golkar tetap akan profesional. Jika Indra terbukti terlibat kasus narkoba, partai akan memberikan tindakan tegas.
"Ya kita harus berikan sanksi. Sanksi moral termasuk pemberhentian," kata Roem Kono.
Roem Kono menambahkan langkah yang dilakukan Golkar sekarang mempelajari perkara Indra.
"Oleh karena itu kita mau teliti dulu sampai sejauhmana. Semoga dengan ditangkapnya dia, dia bisa sembuh. Itu saja. Kita harapkan," kata Wakil Ketua IV DPR.
Komentar
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO