Banjar Temukus, Desa Besakih, yang terdiri atas 200 kepala keluarga itu sebagian besar merupakan petani pemelihara sapi dan perkebunan bunga gumitir untuk memenuhi kebutuhan ritual yang digelar umat Hindu.
Wayan Pasek mengaku ikhlas tidak mempermasalahkan sapi peliharaannya dijual murah daripada nanti ketika terjadi bencana semuanya akan hilang. Hal itu juga dilakukan beberapa tetangganya.
Desa Besakih, termasuk pura terbesar umat Hindu di Bali itu berada dalam radius 6 km dari Gunung Agung yang kini sudah seluruhnya mengungsi ke 126 titik di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Sementara itu, Oka Mantara, warga dari Desa Jehem, Kabupaten Bangli, sekitar 12 km barat Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem mengusulkan ternak piaraan masyarakat di daerah rawan bencana ikut dievakuasi.
Pihaknya memiliki lahan yang cukup luas yangdapat dimanfaatkan secara cuma-cuma untuk menampung ternak milik para pengungsi daerah rawan bencana.
Dengan demikian, ternak piaraan masyarakat tidak perlu dijual murah dan tidak harus bertahan di daerah rawan bencana yang mempunyai risiko tinggi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang berada di Bali sejak awal September 2017, pada saat aktivitas Gunung Agung mulai meningkat, menilai rasa solidaritas sesama masyarakat Bali sangat tinggi yang ditunjukkan dengan banyak warga yang menawarkan rumah dan bangunannya sebagai tempat pengungsian.
Seorang warga Pejeng timur, Kabupaten Gianyar, misalnya, bisa menampung pengungsi 50 orang. Dia menyiapkan fasilitas air bersih, tempat tidur, dan makanan sehari-hari.
Demikian pula, I Nyoman Suardika di Kabupaten Klungkung menyediakan tempat penampungan ternak di Besang Kawan untuk para pengungsi secara gratis.
Baca Juga: Gunung Agung Awas, Bandara Ngurah Rai Antisipasi Kondisi Terburuk
Selain itu, dia juga menyediakan tempat pengungsian di dekat kediamannya untuk kapasitas 30 orang sehingga pengungsi yang membawa ternak sapi bisa mencari pakan ternak di sekitarnya. Dengan demikian, pengungsi tidak perlu menjual ternaknya secara murah.
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumantri mengatakan bahwa pemkab setempat mengupayakan membeli ribuan hewan ternak milik para pengungsi untuk mencegah agar tidak dijual dengan harga murah.
Masyarakat yang tinggal di daerah pengungsian panik dan khawatir terhdap ternak piaraannya.
Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan evakuasi ternak sapi secara bertahap sejak Sabtu (23/9). (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
-
PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
-
Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
-
KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM