Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak [suara.com/Welly Hidayat]
Baca 10 detik
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut kehadiran panitia khusus hak angket terhadap KPK merupakan upaya sistematik untuk melemahkan kewenangan KPK.
"Kami melihat pansus adalah upaya sistematik terhadap pelemahan KPK mulai dari dalam dan luar," ujar Dahnil dalam diskusi bertajuk Menakar Tuah Akhir Pansus Angket KPK di gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Setelah membaca hasil investigasi salah satu media, Dahnil menduga ada persengkongkolan.
"Kemudian persekongkolan paripurna antar banyak kelompok. Bahkan kalau baca ulasan majalah mingguan dan koran nasional, ini perlu dijawab pihak kepolisian. Misalnya ada dugaan dari investigasi salah satu media, hak angket KPK punya posko-posko yang difasilitasi pihak kepolisian. Ini tanda tanya, juga untuk mensuplai kebutuhan data dan orang-orang, ini pertanyaan besar, kok bisa. Ini investigasi dan sudah dimuat di media nasional, ini yang saya sebut ada persekongkolan yang paripurna," tutur Dahnil.
Dahnil kemudian mempertanyakan adanya dugaan pelemahan KPK melalui posko-posko yang difasilitasi sejumlah pihak.
"Saya ingin tanya ke siapapun, apakah betul selama ini ada dugaan salah satu pihak yang melemahkan KPK adalah pihak kepolisian, apakah betul, ini sistematis sekali ada kerjasama antara politisi, kepolisian dan dan sebagainya melakukan pelemahan kepada KPK? ini pertanyaan saya yang mungkin bisa bantu jawab, saya tidak tahu, karena ini dugaan," tandasnya.
"Kami melihat pansus adalah upaya sistematik terhadap pelemahan KPK mulai dari dalam dan luar," ujar Dahnil dalam diskusi bertajuk Menakar Tuah Akhir Pansus Angket KPK di gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Setelah membaca hasil investigasi salah satu media, Dahnil menduga ada persengkongkolan.
"Kemudian persekongkolan paripurna antar banyak kelompok. Bahkan kalau baca ulasan majalah mingguan dan koran nasional, ini perlu dijawab pihak kepolisian. Misalnya ada dugaan dari investigasi salah satu media, hak angket KPK punya posko-posko yang difasilitasi pihak kepolisian. Ini tanda tanya, juga untuk mensuplai kebutuhan data dan orang-orang, ini pertanyaan besar, kok bisa. Ini investigasi dan sudah dimuat di media nasional, ini yang saya sebut ada persekongkolan yang paripurna," tutur Dahnil.
Dahnil kemudian mempertanyakan adanya dugaan pelemahan KPK melalui posko-posko yang difasilitasi sejumlah pihak.
"Saya ingin tanya ke siapapun, apakah betul selama ini ada dugaan salah satu pihak yang melemahkan KPK adalah pihak kepolisian, apakah betul, ini sistematis sekali ada kerjasama antara politisi, kepolisian dan dan sebagainya melakukan pelemahan kepada KPK? ini pertanyaan saya yang mungkin bisa bantu jawab, saya tidak tahu, karena ini dugaan," tandasnya.
Dahnil sejak awal pembentukan pansus sudah mencurigai mereka punya niat kurang baik. Alasan membentuk pansus karena ingin mendengarkan rekaman pemeriksaan politisi Hanura, Miryam S. Haryani, ketika diperiksa dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
Masa kerja pansus angket KPK diperpanjang lewat persetujuan rapat paripurna DPR pada Selasa (26/9/2017).
Komentar
Berita Terkait
-
Niatnya Merakyat, Dahnil Anzar Malah Dicap Pencitraan di Hari Pertama Jadi Wamen Haji dan Umrah
-
Koleksi Kendaraan Pribadi Dahnil Anzar Wamen Haji, Disorot Usai Desak-desakan Naik KRL
-
Tak Pakai Mobil Dinas, Wamen Haji Dahnil Anzar Pilih Desak-deskan di KRL Usai Dilantik Prabowo
-
Prabowo Lantik Menteri Haji Baru! Target Berantas Korupsi dan Kartel Haji?
-
Dahnil Anzar Ingatkan Pejabat Publik untuk Siap Dicaci Maki: Jangan Balas dengan Olok-Olok!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO