Nurdin Halid [suara.com/Dian Rosmala]
Baca 10 detik
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengakui ada perbedaan di internal organisasi setelah Setya Novanto terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. KPK menetapkan Novanto menjadi tersangka kasus korupsi proyek yang merugikan negara Rp2,3 triliun.
"Dalam proses ini, namanya politik juga. Appalagi partai besar ya, itu kan dinamis ya. Tidak mungkin satu sikap, pasti ada perbedaan," kata Nurdin di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2017).
Nurdin berharap perbedaan sikap jangan sampai menimbulkan perpecahan partai untuk kedua kalinya.
Nurdin mengakui perbedaan sikap terlihat baik pada saat rapat maupun di luar rapat internal pengurus DPP Partai Golkar. Namun ia yakin tak ada satupun dari pengurus yang memiliki niat merusak partai dengan lambang pohon beringin.
"Semua niatnya baik. Bagaimana memberikan ruang dan kesempatan, keleluasaan kepada Setya Novanto berkonsentrasi dalam proses hukum dan pemulihan kesehatan. Jangan ditambah beban yang begitu berat. Jangan tambah persoalan-persoalan teknis kepartaian," tutur Nurdin.
Itu sebabnya, kata Nurdin, di internal pengurus muncul usulan supaya Novanto nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Namun berhak mengatakan nonaktif adalah Novanto sendiri dengan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dirinya saat ini.
"Nonaktif ya. Bukan diberhentikan. Itu tergantung pak Setya Novanto dengan melihat perkembangan partai dan keadaan dirinya. Itu juga yang akan kita bicarakan di rapat yang akan datang," kata Nurdin.
"Dalam proses ini, namanya politik juga. Appalagi partai besar ya, itu kan dinamis ya. Tidak mungkin satu sikap, pasti ada perbedaan," kata Nurdin di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2017).
Nurdin berharap perbedaan sikap jangan sampai menimbulkan perpecahan partai untuk kedua kalinya.
Nurdin mengakui perbedaan sikap terlihat baik pada saat rapat maupun di luar rapat internal pengurus DPP Partai Golkar. Namun ia yakin tak ada satupun dari pengurus yang memiliki niat merusak partai dengan lambang pohon beringin.
"Semua niatnya baik. Bagaimana memberikan ruang dan kesempatan, keleluasaan kepada Setya Novanto berkonsentrasi dalam proses hukum dan pemulihan kesehatan. Jangan ditambah beban yang begitu berat. Jangan tambah persoalan-persoalan teknis kepartaian," tutur Nurdin.
Itu sebabnya, kata Nurdin, di internal pengurus muncul usulan supaya Novanto nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Namun berhak mengatakan nonaktif adalah Novanto sendiri dengan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dirinya saat ini.
"Nonaktif ya. Bukan diberhentikan. Itu tergantung pak Setya Novanto dengan melihat perkembangan partai dan keadaan dirinya. Itu juga yang akan kita bicarakan di rapat yang akan datang," kata Nurdin.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Sindiran Pedas? Akademisi Sebut Jejak Sopir Sahroni, Noel, Setnov, Bahlil, hingga Haji Isam
-
Bukan di Bawah Bahlil, Golkar Siapkan Posisi 'Dewa' untuk Setya Novanto?
-
"Enaknya Jadi Setnov": Koruptor Rp 2,3 Triliun Bebas, Keadilan Jadi Lelucon?
-
Politisi NasDem Bela Remisi Setnov? 'Fine-Fine Saja' Lalu Singgung Amnesti Hasto dan Tom Lembong
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO